Nawacita – Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia baru-baru ini memperkenalkan proposal secara eksplisit untuk masalah pelegalan dan pengenaan pajak penambangan Bitcoin di wilayah dengan surplus listrik. Kementerian Pembangunan Ekonomi percaya pertambangan harus diizinkan dimana energi berlimpah karena hal tersebut mencerminkan pemikiran dari Presiden Vladimir Putin.
Dilansir dari decrypt.co, dikatakan bahwa penambangan Bitcoin, yang ada di wilayah abu-abu legal, harus diakui sebagai bentuk aktivitas komersial dan dikenai pajak setelah koin diubah menjadi rubel, Rabu (16/2/2022).
Sementara itu, proposal tersebut dirancang sedemikian rupa dengan harapan Rusia dapat memperoleh manfaat dari penambangan tanpa membebani jaringan listriknya di daerah yang rentan, sekaligus masalah yang dihadapi oleh negara lain, termasuk Iran dan Kazakhstan, dilansir dari Izvestia, Rabu (16/2/2022).
“Ini akan dicapai dengan membatasi penambangan ke jaringan yang andal dan menetapkan batas penggunaan listrik pada penambang individu,” terang Kementerian Pembangunan dan Ekonomi Rusia, dilansir dari decrypto.co, Rabu (16/2/2022).
Lebih lanjut, upaya lain juga telah dilakukan oleh Kementerian Pembangunan dan Ekonomi Rusia untuk mendorong pertumbuhan industri, yakni dengan memperkenalkan tarif listrik beserta ratingnya dengan tarif yang lebih rendah untuk mendirikan penambangan Bitcoin di area tertentu.
“Ini akan menaikkan harga energi untuk penambang setelah ambang batas energi tertentu dilewati, meskipun batas itu masih belum ditentukan,” jelas Kementerian Pembangunan dan Ekonomi Rusia ketika dimintai keterangan, dilansir dari decrypto.co, Rabu (16/2/2022).
Sementara itu, Bank sentral Rusia, tidak begitu tertarik dengan ide tersebut. Menurutnya, ide seperti ini telah mendorong agar Bitcoin dan cryptocurrency lainnya langsung dilarang, dengan alasan risiko terhadap sistem keuangan dan masalah volatilitas.
Berya/Mg3
