Nawacita – Politik di tanah air makin hari makin panas karena banyaknya kasus yang terus bermunculan di awal tahun 2022 ini. Baru memasuki bulan kedua di tahun 2022, masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah digemparkan dengan masalah pembangunan waduk di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Tepatnya Selasa (8/2/2022) kemarin, masalah pembangunan waduk semakin memanas usai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membawa pasukan aparat kepolisian ke Desa Wadas untuk melakukan pengukuran luas lahan yang rencanaya akan ditambang untuk material Bendungan di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dilansir dari Twitter, sebuah akun bernama @Wadas_Melawan telah dibuat sejak tahun 2019, untuk mewadahi suara rakyat yang tidak setuju dengan penambangan di Desa Wadas, Jawa Tengah. Pada cuitan terbarunya, dikatakan bahwa sekitar 63 warga Desa Wadas telah ditangkap aparat kepolisian secara paksa dan hingga Rabu (9/2/2022) pagi, belum juga dibebaskan.
“Mohon doanya kawan-kawan semua, kabar terkini kami mencatat ada sekitar 63 warga Desa Wadas yang ditangkap secara paksa oleh aparat dan hingga pagi ini mereka belum juga kunjung dibebaskan,” tulis @Wadas_Melawas lewat unggahan Twitternya, Rabu (9/2/2022).
Sebelumnya, aparat kepolisian yang mengawal pengukuran lahan telah mengamankan 23 orang pada Selasa (8/2/2022), yang diketahui membawa senjata tajam karena tidak setuju bila terjadi penambangan di Desa Wadas.
“Alasan kenapa 23 orang diamankan karena terjadi ketegangan antara masyarakat yang pro dan kontra,” jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iqbal Alqudusy, dilansir dari Tempo.com, Rabu (9/2/2022).
Sementara itu, warganet ikut mengecam ucapan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang mengatakan bahwa dirinya hanya melakukan pengukuran, namun sampai harus membawa rombongan aparat kepolisian yang menakuti warga.
“Ngukur itu mestinya bawa meteran, bukan bawa tameng, gebuk dan anjing. Mbok ya didampingi rakyatnya, kalo beneran mau jadi presiden! *kzl gw,” tulis @Alamalika menyoroti tragedi penangkapan warga Desa Wadas oleh aparat kepolisian, dilansir dari Twitter, Rabu (9/2/2022).
Lebih lanjut, kecaman-kecaman lainnya juga turut disampaikan warganet melalui tagar #WadasMelawan dan #Ngukur, usai melihat video-video yang beredar di sosial media yang memperlihatkan aparat kepolisian menggebrek rumah-rumah warga Desa Wadas dan menangkapi sejumlah warga desa.
Sementara itu, ketika ditemui di kantornya, Selasa (8/2/2022) kemarin, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan dirinya telah berkomunikasi dengan Komnas HAM dan telah bicara secara baik-baik. Dirinya meyakinkan masyarakat bahwa hanya akan dilakukan pengukuran saja sehingga tidak ada hal yang perlu ditakuti oleh warga Desa Wadas karena semua akan dilakukan secara baik-baik, dilansir dari Viva.com, Rabu (9/2/2022).
Berya/Mg3


