Wednesday, December 24, 2025
HomeMENTERISekjen Kemensos Dikeluarkan dari Ruang Rapat, Ini Tanggapan Risma

Sekjen Kemensos Dikeluarkan dari Ruang Rapat, Ini Tanggapan Risma

Jakarta, Nawacita – Sekretaris Jenderal Kementerian (Kemensos) Harry Hikmat diminta keluar dari ruang rapat oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.

Insiden itu berawal saat rapat kerja antara Kementerian sosial dengan Komisi VIII DPR RI pada Rabu (19/01).

Menteri Tri Rismaharini mengaku dirinya tidak mengetahui duduk permasalahan yang membuat Sekjen Kemensos Harry Hikmat dimintun untuk keluar dari ruang rapat.

- Advertisement -

“Aku ngga tahu, serius aku ngga tahu,” kata Risma, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/01/2022).

Lebih lanjut, Risma menyebut bahaa dirinya perlu untuk meminta maaf kepada anggota Komisi VIII DPR RI terutama para pimpinan. Meskipun dirinya tidak mengetahui akar permasalahan yang terjadi.

“Tidak apa apa, ya memang kalau kita salah kita minta maaf. Saya adalah pemimpinnya saya selalu nyampaikan bahwa tidak ada salah kopral yang ada salah jenderal, nah aku jenderalnya disitu jadi akulah yang minta maaf,” tegas mantan Wali Kota Surabaya itu.

Sebelumnya diberitakan, Sekjen Kemensos Harry Hikmat disebut menyindir anggota Komisi VIII Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily dalam grup whatsapp sehingga diminta keluar ruangan.

“Ini bukan persoalan Pak Ace dengan Pak Sekjen, tapi ini secara kelembagaan, atas pendapat semua fraksi, Pak Sekjen Harry Hikmat agar memikirkan kesalahannya di luar ruangan,” kata Yandri saat rapat Komisi VIII DPR, Senayan Jakarta, Rabu (19/01/2022).

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menjelaskan pesan yang dikirim oleh Sekjen Kemensos Harry Hikmat itu menyinggung seluruh anggota komisi.

Ia menjelaskan awal perseteruan antara Komisi VIII DPR dan Sekjen Kemensos Harry Hikmat bermula dari pesan grup melalui Whatsapp yang dinilai menyindir Ace Hasan.

Komisi VIII DPR saat itu menanyakan kunjungan Risma ke Jawa Barat, dapil Ace Hasan. Pasalnya pihak Komisi VIII tidak mengetahui kunjungan tersebut.

“Ketika Ibu Risma ke dapil saya, kemudian tidak memberitahu kami padahal kesepakatan kita bersama dalam setiap kali ibu menteri ke dapil setidaknya diberikan informasi, yang ngatur itu adalah Sekjen,” jelas Ace.

“Sekjen waktu itu memang minta maaf, tapi setelah itu nyerocos, bilang apa yang saya lakukan itu sinis, bahwa saya diundang oleh Kemensos gak pernah datang. Apa urusannya bicara seperti itu,” sambungnya.

Penulis: Alma Fikhasari

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru