Jakarta, Nawacita – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini mengadakan rapat bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Rapat bersama itu membicarakan terkait dengan transformasi di tubuh PLN termasuk pembentukan holding dan sub holding PLN.
Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyampaikan bahwa transformasi di tubuh PLN merupakan tindak lanjut pengoptimalisasian bisnis dan kinerja yang transparan di PLN.
“Kita transformasi bentuk holding dan sub holding di PLN. Sehingga generation atau pembangkit, kemudian transmisi yang jadi core PLN bisa kita kembangkan,” terang Pahala saat Konfrensi Pers di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (19/1/2022).
Meski saat ini tingkat elektrifikasi Indonesia sudah mencapai 99%. Namun, kata Pahala transformasi di tubuh PLN harus tetap dilanjutkan.
Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memang merencanakan akan membentuk dua sub holding di tubuh PLN. Diantaranya adalah Sub Holding Ritel yang hanya akan fokus mengurusi pelayanan ritel seperti konsumen listrik. Ketika fokus konsumen listrik PLN akan dilayani secara baik.
Yang kedua, adalah Sub Holding Power atau pembangkit. Sub holding ini akan fokus pada pembangkit baik batu bara, energi terbarukan seperti solar, air geothermal dam lainnya.
“Kita transformasi pastikan pelayanan kelistrikan masyarakat lebih baik sehingga ditargetkan listrik masuk desa dipastkan sesuai target, di saat bersamaan kita pastikan penciptaan istrik yang berasal apakah dari fosil atau sumber EBT bisa konkret sesuai tahun 2026.
Menteri Erick menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari bencmark atas pembentukan dua sub holding itu. Baik dari Korea, Italia, Perancis dan juga Malaysia.
“Kebijakan kita holding dan sub holding. Kalau dari benchmarking awal konfirmasi bahwa kita harus spin off power plant jadi sub holding tersendiri karena banyak negara seperti itu. Di sub holding itu karena seluruhnya power plan, ini harus melakukan transisi besar-besaran ke EBT,” tandas dia.
cnbc.


