Jakarta, Nawacita – Meningkatkan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) tak membuat Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan bagi jemaah Indonesia untuk melakukan ibadah umrah.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menyebut pihaknya saat ini masih menunggu kebijakan Pemerintah Arab Saudi mengenai keberangkatan ibadah umrah.
Menurutnya, selama Pemerintah Arab Saudi tidak mengeluarkan larangan jemaah untuk melakukan ibadah umrah, maka Pemerintah Indonesia tetap akan membuka pemberangkatan ibadah umrah.
“Kita tunggu, peraturan berikutnya. Sementara dari Kemenag dan juga dari Pemerintah Arab Saudi mengizinkan kita ikuti, kalau ada peraturan yang lain atau ketentuan yang lain ya kita ikuti,” kata Wamenag, saat diwawancarai di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (12/01/2022).
Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih mengizinkan masyarakat untuk melakukan ibadah umrah. Namun, pihaknya terus melakukan pemantauan kasus Omicron yang terjadi di Indonesia.
“Ya kita masih akan berangkatkan, kecuali Pemerintah Indonesia juga ada ketentuan lain,” ucapnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mencatat penambahan konfirmasi Omicron di Indonesia. Hingga Senin (10/01) terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 506 kasus.
Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 kasus merupakan transmisi lokal.
Selain kasus Konfirmasi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Hingga Senin (10/01) terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari SGTF
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut kasus Omicron terbanyak dari negara Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, UK.
“Turki, EUA, Arab Saudi, UK,” kata Siti Nadia, saat dihubungi nawacita.co, Rabu (12/01/2022).
Penulis: Alma Fikhasari
