Home TOKOH OPINI Kupas Tuntas Best Practice Leadership Ala Mahyeldi Ansharullah : Perubahan Kota Padang dari Sarang Bencana menjadi 1001 Pesona Keindahan

Kupas Tuntas Best Practice Leadership Ala Mahyeldi Ansharullah : Perubahan Kota Padang dari Sarang Bencana menjadi 1001 Pesona Keindahan

0
Kupas Tuntas Best Practice Leadership Ala Mahyeldi Ansharullah : Perubahan Kota Padang dari Sarang Bencana menjadi 1001 Pesona Keindahan

Jakarta, Nawacita – Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika mendengar Sumatera Barat? Provinsi Bencana? Pusat Budaya? Tempat Kuliner? atau Wilayah lahirnya para Aktivis dan Pedagang? Tentunya segudang stigma dan label melekat pada provinsi dengan luas 2,17% dari seluruh wilayah NKRI ini. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan waktu yang semakin berkembang pesat, Sumbar (Sumatera Barat) yang masih minim pembangunan pada 10 tahun yang lalu, kini sudah tumbuh dan banyak hal-hal menarik ketika kita mengunjungi tanah Minangkabau ini. Keunikan tersebut dapat kita nikmati mulai dari wisata kuliner yang sudah mendunia, kebudayaan yang beragam, hingga wisata alam yang memesona dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Sumatera Barat. Berbagai macam perubahan tersebut tidak lepas dari dinamika kepemimpinan daerahnya yang memberikan gebrakan baru untuk memajukan Sumatera Barat lebih baik dari sebelumnya. Hal ini sesuai dengan prinsip dan falsafah adat Minang, yaitu alam takambang jadi guru. Dimana segala perkembangan dan modernisasi yang tengah dirasakan oleh pemimpin hingga masyarakat Sumbar menjadi seuatu pembelajaran kehidupan, dimana perkembangan akan mengantarkan kita pada suatu peradaban kemanusiaan yang lebih baru. Untuk itu, pada tulisan ini kita akan mengupas tuntas bagaimana kepemimpinan seorang gubernur Sumatera Barat yang dipimpin oleh Mahyeldi Ansharullah hingga Sumbar kini banyak berkembang dan mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang ada.

SEKILAS TENTANG KONTEMPORERISASI KEPEMIMPINAN ALA MAHYELDI

Mahyeldi Ansharullah atau yang akrab disapa sebagai Buya Mahyeldi ini dahulunya merupakan seorang politisi legislatif untuk DPRD Provinsi Sumatera Barat. Karirnya sebagai seorang politisi pun semakin naik ketika ia terpilih sebagai Wakil Walikota Padang periode 2004 – 2009. Diakhir penghujung masa jabatannya, Kota Padang dilanda bencana gempa bumi yang berkekuatan 7,6 SR yang banyak memporakporandakan sebagian besar wilayah Kota Padang. Mulai dari sana, Kota Padang dikenal dengan pusat gempa dan ladang bencana bagi segenap orang. Meskipun demikian, dengan kesigapan dan action yang dilakukan Mahyeldi untuk membenahi kembali Kota Padang, pembangunan dan penataan ruang kota dapat dikendalikan secara kondusif melalui perbaikan pasar tradisional dengan bangunan antigempa dan penyediaan shelter hingga perbaikan sarana dan prasarana di Kota Padang yang lebih situatif. Hal ini mendatangkan berbagai respons positif dan banyak dukungan dari segenap masyarakat Kota Padang terhadap tindakan cepat yang dilakukan Mahyeldi. Melihat fenomena ini sejalan dengan teori kepemimpinan yang ada pada seorang Mahyeldi, yakni kepemimpinan transformasional. Alasan yang tepat untuk menempatkan kepemimpinan Mahyeldi pada transformasional adalah 4 faktor determinan yang dikemukakan oleh Bernard Bass, diantaranya pertimbangan individu (individualized consideration) yang dimiliki Mahyeldi memiliki semangat dan rasa altruisme yang tinggi kepada masyarakat; kekuatan intelektual (intellectual stimulation) Mahyeldi mampu mengintegrasikan bagaimana konsep kepemimpinan yang etik dalam islam kepada perkembangan ilmu dan pengetahuan yang ia dapat melalui jenjang pendidikannya; motivasi inspirasional (inpirational motivation) dilihat dari caranya melayani masyarakat dan merawat persatuan agar bisa sama-sama membangun bangsa; pengaruh yang ideal (idealized influence) yang mampu menarik simpati masyarakat dengan berbagai kepeduliannya kepada kondisi daerah. 

TIPE & GAYA KEPEMIMPINAN MAHYELDI ANSHARULLAH

Tipe kepemimpinan yang dikembangkan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat 2021 ini mengacu pada tipe demokratis. Tipe semacam ini sesuai dengan karakteristik pemimpin Sumbar ini yang mau mendengarkan masyarakat, menerima saran & kritikan, serta keinginan dan kemajuan bersama untuk maju. Hal ini juga sesuai dengan pepatah masyarakat Minangkabau, yaitu duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak sahamparan, tagak sapamatangan yang berarti bahwa pentingnya untuk menjaga kesetaraan dalam masyarakat dan keadilan untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini juga sama dengan yang dikemukakan oleh teori kepemimpinan interasional oleh Woods dan Laliasa bahwa kepemimpinan demokratis merupakan suatu cara pemimpin untuk memengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuan kolektif. Ada beberapa karakter yang dimunculkan dalam kepemimpinan demokratis pada Mahyeldi ini, diantaranya patisipasi dan kolaborasi yang dilakukan Mahyeldi tidak hanya ditujukan untuk stakeholder formal dan informal saja, tetapi juga penekanan Mahyeldi adalah bagaimana membangun kolaborasi dengan masyarakat sehingga tercipta sinergisitas yang tinggi. Mengenai kolaborasi ini, Mahyeldi menggiatkan pada transparansi dan keterbukaan masyarakat untuk dapat melaporkan segala tindak praktik KKN yang terjadi di instansi formal.

Karakter yang tak kalah pentingnya dari kepemimpinan demokrasi ini adalah pemberdayaan dan kreativitas masyarakat. Hal yang dilakukan Mahyeldi bersama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatra Barat dalam meningkatkan empowerment kearifan lokal desa adat di Sumbar (Nagari) diantaranya penerapan IDM (Indeks Desa Membangun) yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat pada aspek sosial ekonomi, hingga lingkungan yang disesuaikan dengan kreativitas masyarakat setempat masing-masing. Imbasnya, Provinsi Sumbar masuk ke dalam kategori maju pada urutan ke-5 nasional berkat pengembangan sesuai dengan IDM daerahnya. Tentunya berbagai kemajuan dan keberhasilan ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang mau dan berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Minang. 

ETIKA MAHYELDI DALAM MENJADI PEMIMPIN DAERAH

Mahyeldi memiliki sifat dankarakter yang sangat kuat dalam memengaruhi dan mencapai berbagai tujuan yang sudah direncanakan atau dalam kata lain bersifat visioner. Latar belakangnya sebagai seorang pegiat muslim yang juga berafiliasi mengikuti partai keagamaan, tidak menyurutkan bagaimana etika yang baik dengan menghargai berbagai toleransi antarumat yang ada di Provinsi Sumatra Barat. Dalam memimpin, etika yang digunakan oleh Mahyeldi lebih bersifat kepada pendekatan altruisme. Hal ini sesuai dengan karakteristik orang yang memiliki sifat altruisme (Menurut Mind.help.com), diantaranya :● Punya pemikiran yang terbuka dalam menanggapi segala sesuatu (open-minded)● Mengutamakan segala tindakan mereka untuk lebih memberikan dampak yang luas● Prioritas bersama lebih didahulukan dibanding kepentingan diri sendiri● Merasa senang ketika berbuat kebaikan atau menolong orang lain● Rasa peduli dan kasih kepada orang lain (sense of belonging)

MILENNIAL LEADERSHIP STYLE SEORANG MAHYELDI

Dalam memimpin Sumbar, Mahyeldi tidak hanya aktif secara persuasif dalam menyuarakan dan membantu masyarakat secara langsung terjun di lapangan, tetapi Mahyeldi juga mengkolaborasikan konsep kekinian yang terjadi dalam globalisasi 4.0 ini dengan memanfaatkan transformasi digital sebagai aktualisasi untuk mempermudah pelayanan publik dan pembangunan daerah di Sumatra Barat. Meskipun dalam segi umur, pria kelahiran 1966 ini memiliki perbedaan generasi yang cukup berbeda dengan milenial saat ini. Namun, sosok Buya Mahyeldi ini tidak menjadikan perbedaan umur sebagai hambatan dalam memimpin generasi milenial. Terdapat beberapa perubahan yang sudah diberikan Mahayeldi dalam rangka kolaborasi zaman, teknologi, dan kondisi sosial dengan tindakan berikut  :- Penggalian inovasi masyarakat dan berbagai stakeholder untuk mengurangi kasus stunting dan gizi buruk melalui aplikasi Ayo Ceting (Ayo Cegah Stunting) yang masuk kedalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik SINOVIK oleh Kementerian PANRB pada tahun 2020. – Aplikasi aSIK (Aspirasi Publik) Sumatra Barat yang bertujuan menampung berbagai masukan dan aspirasi masyarakat.- Situs Pasar Ikan sebagai sarana distribusi pasokan ikan dan memasarkan harga ikan yang ada disetiap daerah di Sumatra Barat.(http://pasarikan.dkp.sumbarprov.go.id/) – Website Bursa Kerja Online yang dapat digunakan oleh para pencari kerja untuk memperluas kesempatan kerja masyarakat Sumbar (https://bkkonline.sumbarprov.go.id

PENERAPAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Banyak hal yang sudah dilakukan Mahyeldi untuk meningkatkan kapabilitas dan kesejahteraan amsyarakat Sumatra Barat. Hal tersebut disalurkannya melalui berbagai program, kegiatan, dan pelatihan yang mampu menunjang masyarakat dalam beraktivitas. Untuk mencapainya, perlu tau bagaimana konsep memengaruhi seseorang dengan bijak, arif, dan efektif. Kematangan berpikir seorang pemimpin diuji untuk menyelesaikan berbagai rintangan yang datang sekaligus dalam satu waktu bersamaan. Kebijaksanaan yang dimiliki seorang pemimpin menentukan perjalanan wilayah tersebut untuk mencapai atau tidaknya kesuksesan bersama. Untuk itu ada setidaknnya 3 aspek penting tercapainya pemimpin yang efektif value (nilai), ethical (etik), dan sifat (characteristic). Kepemimpinan Buya Mahyeldi memiliki ketiga konsep ini. Mahyeldi yang memiliki nilai kepedulian dan kebersamaan yang tinggi untuk masyarakat Minang sejak ia memasuki jenjang perkuliahan. Ia ingin dekat dengan rakyat dan memberikan kemampuan yang dia bisa untuk membantu masyarakat. 

KIAT-KIAT STRATEGIS DARI SOSOK PEMIMPIN MAHYELDI

Melihat segala kesuksesan dan keberhasilan Buya Mahyeldi dalam memimpin daerah mulai dari Walikota Padang dua periode hingga Gubernur Sumatra Barat, penulis merangkum beberapa kiat-kiat sukses dari kepemimpinan Mahyeldi Ansharullah. Adapun berbagai kiat tersebut diperoleh dari berbagai tindakan, sikap, karakter, dan keteladanan yang dimiliki Mahyeldi, sebagai berikut :- Menggiatkan ketahanan pangan dan pertanian sebagai sumber energi masyarakat dalam beraktivitas sehingga mampu menghasilkan inovasi yang lebih baik.- Melibatkan masyarakat dalam berdiskusi untuk menentukan keinginan dan rencana pemerintah daerah secara terbuka- Bangun komunikasi dengan berbagai stakeholder untuk wadah pengembangan informasi dan penciptaan kolaborasi yang maksimal.- Belajar dan kembangkan berbagai potensi yang ada di daerah dengan mengkolaborasikan antara teknologi dengan kebiasaan serta budaya masyarakat setempat.

Sumber : sejarah-negara.com. (2017, 31 Oktober). Geographical of West Sumatra. https://www.sejarah-negara.com/letak-geografis-sumatra-barat/

Padek.jawapost.com. (2021, 15 September). KPK Terima 43 Laporan Dari Sumbar, Laporan Diharapkan Berkualitas. https://padek.jawapos.com/sumbar/15/09/2021/kpk-terima-43-laporan-dari-sumbar-laporan-diharapkan-berkualitas/

Suraulakuak.blogspot.com. (2012, 25 Januari). Pemahaman Adat Minangkabau terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan. https://suraulakuak.blogspot.com/2012/01/pemahaman-adat-minangkabau-terhadap_25.html

Sumbarprov.go.id. (2021, November). Sumatra Barat Provinsi Kategori “Maju”, Urutan 5 Nasional, Sesuai Klasifikasi Pengembangan Desa Berdasarkan Indek Desa Membangun (IDM). https://sumbarprov.go.id/home/news/20827-sumatera-barat-provinsi-kategori-maju-urutan-5-nasional-sesuai-klasifikasi-perkembangan-desa-berdasarkan-indek-desa-membangun-idm-

Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations (8th ed.). Pearson Education, Inc. https://www.mim.ac.mw/books/Leadership%20in%20Organizations%20by%20Gary% 20Yukl.pdf.No1fvHJjqGHg1RgmjuyjD0oYNhx7MNeo 

YouTube. DI’s Way. (2021, 13 November). Sumbar Kini Berbeda? Ngobrol Semangat Kepahlawanan dengan Gubernur Mahyeldi Ansharullah. https://www.youtube.com/watch?v=DUcWYKOETQs

Cerdasco.com. (2021, September 14). Kepemimpinan Demokratis: Karakteristik, Pro, Kontra. https://cerdasco.com/pemimpindemokratis

Penulis : Salsabila Amanda Putri

Mahasiswi : Universitas Indonesia

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here