Lumajang, Nawacita – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang akan menyediakan lahan kurang lebih 100 meter persegi untuk tiap satu rumah di tempat relokasi. Setiap warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru akan mendapatkan hunian tetap dengan luasan tersebut.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyampaikan fokus pemerintah saat ini adalah melakukan penanganan pascabencana. Sebelumnya, Thoriq juga sudah menyebutkan ada beberapa alternatif lokasi yang akan dipilih sebagai tempat relokasi masyarakat terdampak.
“Pilihannya relokasi usulan relokasinya adalah lahan perhutani,” ujar Thoriq saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, di Posko Pengungsian SMPN 1 Candipuro, Selasa (14/12).
Pemkab Lumajang telah menyediakan tiga alternatif lokasi yang nantinya akan digunakan untuk relokasi warga yang pemukimannya terdampak erupsi Gunung Semeru. Ketiga lokasi tersebut antara lain Desa Penanggal, Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Supiturang.
Pemilihan lokasi ini sudah melalui kajian dengan memperhatikan aspek keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pemenuhan kebutuhan dasar yang bisa diakses misalnya listrik, air bersih dan akses jalan.
Selain pemenuhan kebutuhan dasar warga, lokasi ini juga sudah dipastikan aman dari potensi bencana. Luasannya juga cukup untuk pembagian lahan untuk dibangun rumah. Kemudian juga cukup untuk penataan fasilitas umum, masjid, jalan, sanitasi dan beberapa kebutuhan mendasar untuk pemukiman.
“Dan sementara sambil menunggu pembangunan hunian tetap, nantinya akan dibangun hunian sementara sebagai pemukiman masyarakat di lokasi relokasi,” ucap Thoriq.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meminta Pemkab Lumajang segera mengirimkan surat kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK) sebagai instansi yang memiliki lahan. Pengiriman surat ini bertujuan untuk menginformasikan lahan yang akan dijadikan tempat relokasi.
Hingga Senin (13/12), tim pencarian dan pertolongan gabungan mencatat jumlah korban jiwa erupsi Gunung Semeru mencapai 48 orang. Ada dua korban meninggal ditemukan pada Senin (13/12).
Sementara itu, pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah. Kabupaten Lumajang sebanyak 141 titik dengan jumlah penyintas 9.754 jiwa, sedangkan terdapat titik pengungsian di wilayah sekitar Kabupaten Lumajang, seperti Kabupaten Malang dua titik dengan 179 jiwa, Kabupaten Probolinggo satu titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar satu titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember 3 titik dengan 13 jiwa.
Rpblk.