Lumajang, Nawacita – Kementerian Sosial (Kemensos) mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan penyintas erupsi Gunung Semeru. Total setiap harinya disiapkan 11.640 nasi bungkus untuk warga.
Dapur umum ini tersebar dibeberapa titik posko bencana, diantaranya dapur umum di Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo untuk memasak 2.000 nasi bungkus. Lalu, Desa Jarit untuk memasak 2.000 nasi bungkus dan di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro untuk memasak 7.640 nasi bungkus.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Robben Ricco menegaskan bahwa dapur umum Kemensos menyiapkan dan menyalurkan makanan siap saji, bukan jenis bantuan lainnya.
“Kami menyiapkan makanan siap saji. Dapur umum tidak untuk membagikan bahan makanan seperti mie instan atau bahan makanan seperti beras,” kata Robben, di Lumajang, Kamis (08/12/2021).
Pernyataan Robben tersebut, merupakan klarifikasi atas berbagai pemberitaan yang mengatakan bahwa ada sejumlah warga yang tidak menerima bantuan berupa mie instan.
Pemberitaan dari salah satu situs berita nasional mengungkapkan ada penyintas erupsi yang tidak tinggal di tenda pengungsian, mengeluh soal pengambilan bantuan di posko bencana. Para warga mengaku hanya diberi mie instan, padahal mereka membutuhkan beras.
Keluhan itu disampaikan warga dari Dusun Renteng, Dusun Kamar Kajang, dan Dusun Gondeli, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.
Diketahui, mereka tidak tinggal di pengungsian karena mengungsi di rumah kerabatnya di kecamatan yang aman dari ancaman erupsi Gunung Semeru.
Salah satu warga Dusun Renteng, menyebutkan, banyak warga Dusun Renteng yang tidak kebagian bantuan. Saat mereka mengambil sembako di posko penyimpanan barang dan pendistribusian bantuan, dia dan rekan-rekannya hanya diberi 5 bungkus mie instan.
Warga lain, Isbandi mengaku saat meminta bantuan juga hanya diberi 5 bungkus mie instan. Dia meminta beras namun tidak diberi petugas. Atas kejadian ini, Isbandi mengaku sempat marah, kemudian baru diberi beras oleh petugas.
Atas kejadian tersebut, Robben menegaskan kembali bahwa petugas dapur umum berkerja untuk mendistribusikan makanan siap saji ke rumah-rumah warga.
“Meskipun ada juga kelompok warga yang datang dan meminta bantuan. Ini juga kami support,” tegasnya.
Selain itu, Kemensos juga membantu warga dengan peralatan dapur dan bahan makanan. “Ini untuk korban bencana yang tinggal di rumah. Namun untuk memasak makanan tidak bisa, karena mungkin peralatan dapurnya rusak dan tidak ada bahan makanan,” ucap Robben.
Ia pun memastikan, bahwa Kemensos tidak pernah memberikan bantuan berupa mie instan ataupun beras kepada penyitas erupsi Gunung Semeru.
Sebagai informasi, per tanggal 7 Desember 2021, Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp1,257 miliar untuk korban erupsi Gunung Semeru. Bantuan dikirim dari Gudang Bantuan Kemensos di Bekasi, Gudang Rehsos Magelang, Gudang Pemprov Jatim, dan Gudang Rehsos Solo.
Jenis bantuan berupa family kit, Kids ware, makanan anak, tenda gulung, matras, dan peralatan dapur keluarga. Kemensos juga mengirim bantuan berupa telur sebanyak 2.000 kg dan sarung sebanyak 2.000 potong.
Penulis: Alma Fikhasari


