Jakarta, Nawacita – Beredar video di Facebook sejumlah kader asli Partai Demokrat Provinsi Riau membakar baju dan kartu tanda anggota di depan kantor DPD Partai Demokrat, Selasa (30/11). Aksi pembakaran tersebut berbarengan dengan dilaksanakan musyawarah daerah (musda) Partai Demokrat di Riau.
Dalam video tersebut, seorang pria yang membakar baju partai demokrat menyampaikan rasa kecewa terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), lantaran memaksakan pelaksanaan musda di Riau.
“Ini adalah aksi spontan kader Demokrat Riau yang kecewa atas tindakan DPP Demokrat yang memerintahkan musda yang dipaksakan hari ini. Kami tidak tahu apa alasannya yang bisa dipegang secara mengikuti anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) sampai hari ini tidak jelas ukurannya apa untuk melaksanakan musda ini,” kata pria tersebut.
Lebih lanjut, pria yang mengaku sebagai wakil ketua panitia penyelenggara musda Riau menyebut, mengaku tidak merasa dihargai. Sebab, musda yang digelar di Riau pada saat iti tanpa sepengetahuan panita yang dibentuk secara resmi.
Padahal, katanya, banyak daerah yang masa jabatannya sudah habis namun belum digelar musda. Namun, di Riau yang mana masa jabatannya baru habis Agustus 2022 mendatang sudah dipaksakan menggelar musda.
“Sekarang dipaksakan untuk melaksanakan musda sebelum akhir Desember ini, ada apa. Kedua kita sudah membentuk panitia musda partai, tapi panita tidak diberikan kesempatan bekerja, dan tidak diberikan apa urusan pekerjaannya,” ucapnya.
“Saya sebagai wakil ketua panitia tidak tahu tiba-tiba ada musda kapan kita mengurus partai ini, karena tugas-tugas harian dilaksakan oleh panitia
tiba-tiba ada musda, ada apa?,” sambungnya.
Pria itu pun merasa, kepemimpinan AHY saat ini jauh berbeda dengan kepemimpinan SBY kala itu. Ia menilai, kepemimpinan AHY diluar dari aturan yang sudah di sahkan dalam AD/ART.
“SBY selalu menberikan santun teladan dan bertindak sesuai aturan partai, sekarang musda ini kalo seperti ini yang dilakukan oleh DPP apakah AHY membaca seluruh AD/ART itu? Kalau dia (AHY) baca secara utuh dia tidak akan melaksanakan musda ecek-ecek,” tegasnya.
“Saya tidak tahu bentuknya apa, nilainya apa musda hari ini. itu terserah DPP, menurut DPP benar silahkan DPP lakukan itu. DPD tidak lakukan ini, karena DPD beranggap ini tidak sesuai dengan AD/ART,” tambahnya.
Penulis: Alma Fikhasari
