Jakarta, Nawacita – Kinerja Menteri Erick Thohir belakangan ini kerap menjadi sorotan publik, karena dianggap tidak mampu mengelola kementerian BUMN. Salah satu teguran keras terhadap Erick Thohir dilontarkan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa se Nusantara (BEM Nusantara).
Koordinator pusat BEM Nusantara, Eko Pratama mengatakan, atas dasar kajian dan penilaian di sejumlah BUMN, BEM Nusantara menemukan banyaknya kejanggalan dari kinerja Kementrian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir. BEM Nusantara melihat Menteri BUMN tidak menjalankan fungsi-fungsi yang seharusnya di laksanakan bahkan bisa disebut menempati indeks kinerja Buruk diantara menteri-menteri yang lain.
“BUMN ini kan badan usaha milik negara yang akan mendapat penyertaan modal negara atau PNM di 2022, tapi hasilnya banyak BUMN masih juga rugi,” ucap Eko membeberkan alasannya menegur Menteri Erick Thohir, saat dihubungi nawacita.co, Kamis (4/11/2021).
Mahasiswa sebagai salah satu representasi masyarakat menuding bahwa kementerian BUMN menjadi kementerian yang politik. “Sangat terang sekali, ada bagi-bagi jabatan komisaris untuk mengamankan negara kan gitu. Itu yang menjadi catatan penting bagi kita,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Eko menyebut, banyak bukti yang dikaji oleh BEM Nusantara yang dinilai kebijakan Menteri BUMN akan merugikan negara. Yakni dengan banyaknya Anggaran APBN Indonesia yang harus dikeluarkan setiap tahunnya melalui Penyetaraan Modal Negara.
Sehingga Praktis pada Tahun 2021 ada 8 BUMN yang menerima PMN dengan total Rp 31,48 triliun dan pada Tahun 2022 ada 12 BUMN dengan total Rp 72,44 Triliun. Bahkan ada proyeksi terus menerus selama 5 Tahun di era kepemimpinan Erick Thohir ini, Indonesia harus menyiapkan anggaran Rp374,36 Triliun jika peningkatan PMN setiap Tahunya mencapai 2 kali lipat.
Oleh karena itu, BEM Nusantara meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi Kementerian BUMN dan meminta presiden untuk mencopot Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kita tuntut Pak Jokowi untuk copot Pak Erick Thohir, atau evaluasi total kementerian BUMN,” tegasnya.
Tak hanya itu, jika kajian yang dikeluarkan BEM Nusantara tidak mendapat tanggapan baik dari pihak kementerian BUMN, Eko mengaku pihaknya akan menggelar aksi dengan aliansi mahasiswa lainnya.
“Kami akan turunkan seluruh anggota BEM Nusantara yang ada di daerah Jabodetabek, Banten. Kami juga akan memberangkati kawan-kawan dari daerah agar perwakilan-perwakilan dari BUMN di daerah terakomodir tuntutannya,” ujar Eko sembari mengatakan dalam waktu dekat ini akan menggelar aksi besar agar rakyat dan Presiden Jokowi mendengarkan aspirasi mahasiswa.
“Karena BUMN ini tulang punggung keuangan negara jangan main-main dalam mengelolanya,” tutupnya.
Penulis: Alma Fikhasari


