Sebanyak 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Badan Pusat Statistik mencatat ada tiga sektor dalam pariwisata dan ekonomi kreatif yang paling banyak berkontribusi untuk masyarakat, yakni kuliner 41,5%, fesyen 17,7%, dan kriya 15%.

Maka dari itu UMKM dan kewirausahaan diyakini mampu menjadi tulang punggung perekenomian Indonesia dalam pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045.

“UMKM sangat tinggi kontribusinya dan justru di tengah pandemi meningkat dari segi kontribusi terhadap PDB kita. Tahun 2024 ditargetkan 65% naik dari 60% di masa sebelum pandemi,” paparnya.

Sandi melanjutkan bahwa PBB dan negara di dunia turut mengakui dan mendukung langkah Indonesia dalam ekonomi kreatif yang memberdaya dengan konsep ‘No One Left Behind’ yaitu tidak ada yang boleh tertinggal.

Mantan Ketua Umum HIPMI ini juga mengajak para pelaku ekonomi kreatif untuk melakukan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan semangat 3G:

– Gercep (Gerak cepat)

– Geber (Gerak bersama)

– Gaspol (Garap semua potensi untuk online)

Penerapan 3G selaras dengan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang mengajak UMKM sebagai mitra. Masyarakat dapat membeli produk yang bertemakan ‘Beli Gratis Lokal’ pada aplikasi belanja online seperi Bukalapak dan BliBli.com.

“Keuntungan yang bisa didapatkan oleh mitra UMKM dengan mengikuti program ini mencapai hingga Rp 50 juta,” kata Menparekraf RI Sandiaga Uno dalam Diklatda HIPMI Jatim.

sumber : Times Indonesia