Home DAERAH Pesan Hari Jadi Kota Surabaya: Persiapan New Normal Sampai Saling Menolong

Pesan Hari Jadi Kota Surabaya: Persiapan New Normal Sampai Saling Menolong

0
Pesan Hari Jadi Kota Surabaya: Persiapan New Normal Sampai Saling Menolong

Surabaya, Nawacita- Hari jadi kota Surabaya tahun ini, nampaknya berbeda dengan waktu sebelumnya. Biasanya pada tahun-tahun lalu, peringatan hari jadi kota Surabaya selalu menjadi hal yang dinantikan warganya. Apalagi banyak kegiatan yang biasanya digelar pada momen ini. Seperti wisata kuliner, parade budaya, hingga pertunjukan kesenian.

Sayangnya, pada tahun ini kegiatan semacam itu tidak lagi terjadi. Semenjak pandemi Covid-19 melanda kota berjuluk ‘bajul ijo’ tersebut.

Juliana Eva Wati anggota komisi D DPRD Surabaya mengatakan bahwa masyarakat dan pemuda Surabaya masih bisa memperingati hari jadi kota Surabaya. Walaupun dengan cara yang tidak seperti biasanya.

“Dirgahayu kota Surabaya ke-727. Keadaan dirgahayu Surabaya berbeda sekali. Tidak semarak seperti biasanya. Kita harus jaga jarak masing-masing. Sedangkan untuk anak muda yang biasanya hari ini merayakan dengan jalan-jalan atau cangkruk sekarang tidak bisa,” ujarnya kepada Nawacita pada Minggu 31 Mei 2020.

Mantan Ning Surabaya tahun 2013 ini melanjutkan bahwa perayaan hari jadi kota berlambang hiu dan buaya ini bisa diisi oleh hal-hal positif oleh masyarakat maupun pemuda di tengah pandemi. Yakni bisa mulai memanfaatkan teknologi. Apalagi media sosial (Medsos) tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi juga bisa mencari rezeki.

“Pandemi ini membuat kita belajar tentang penggunaan teknologi. Terutama dalam penggunaan Medsos. Karena Medsos juga bisa dibuat mencari ilmu sampai mencari rezeki. Sebaiknya bisa bijak menggunakan Sosmed dan teknologi,” lanjutnyanya.

Politisi PAN itu juga mengingatkan kepada masyarakat, khususnya pemuda Surabaya agar mulai mempersiapkan ‘New Normal’. “Pemuda juga harus mengerti bahwa pemerintah tidak bisa mensukseskan upaya preventifnya bila tidak ada dukungan. Masyarakat khususnya pemuda juga harus mempersiapkan new normal. Walaupun awalnya dibilang tabuh tapi kita harus mulai terbiasa dengan ini,” terangnya.

Sementara itu, Nur Rizki Aldianda koordinator komunitas Rumah Sosiologi Kota Surabaya mengingatkan tentang pentingnya sikap tolong menolong antar warga. Khususnya bagi pemuda Surabaya. Baginya hari jadi kota Surabaya di tengah pandemi ini bisa dimaknai dengan semangat juang para pendahulu.

“Di tengah pandemi ini, seluruh dunia khususnya kota Surabaya sedang berlangsung peperangan dengan musuh yang tak kasat mata. Yakni pandemi Covid-19. Saatnya kita saling membantu, saling menguatkan. Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” terangnya.

Pemuda asal kecamatan Benowo itu juga mengingatkan Pemerintah maupun masyarakat agar tidak mempolitisasi pandemi ini. Sebab masalah ini adalah tanggungjawab bersama.

“Baik masyarakat dan Pemerintah harus saling percaya. Hal ini juga bukan berarti disikapi dengan momen apolitis. Dimana kebijakan-kebijakan harus melakukan tugasnya. Sedangkan kita hanya melongo mengikuti instruksinya sambil berharap bahwa wabah ini akan pulih dalam waktu yang tak lama lagi. Itu adalah kesalahan besar,” pungkasnya.

(and)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here