Home STARTUP LifeStyle Sejarah Kota Pompeii yang Hancur Akibat Erupsi Gunung Berapi

Sejarah Kota Pompeii yang Hancur Akibat Erupsi Gunung Berapi

0
Sejarah Kota Pompeii yang Hancur Akibat Erupsi Gunung Berapi
Ilustrasi Kota Pompeii.

SURABAYA, Nawacita Kisah mengenai Kota Pompeii di Italia yang hancur akibat terkubur abu erupsi Gunung Vesuvius pastinya sudah kerap kita dengar. Akibat erupsi mematikan yang terjadi pada tahun 79 Masehi tersebut, Kota Pompeii sukses lenyap. Seluruh warganya pun tewas terkubur abu.

Sekarang, Kota Pompeii memang sudah berhasil digali oleh para arkeolog. Reruntuhan kuno ini juga sukses menarik atensi banyak turis. Mulai dari turis yang penasaran hingga para ilmuwan, banyak yang ingin tahu lebih jauh soal bencana tragis yang terjadi di Pompeii akibat Gunung Vesuvius. Dilansir dari laman Brightside, inilah beberapa fakta menarik soal Kota Pompeii dan kehidupan warga di sana. Apa saja?

1. Tidak ada yang tahu jika Gunung Vesuvius adalah gunung berapi

Dahulu, warga Pompeii rupanya tidak tahu jika Gunung Vesuvius adalah gunung berapi yang berbahaya. Ini karena gunung tersebut sudah tidak aktif selama 1.800 tahun sebelumnya. Saat itu, warga lokal di Pompeii menganggap daerah mereka sebagai tempat yang aman. Bahkan, gempa-gempa kecil yang terjadi pun sama sekali tidak dianggap sebagai pertanda dari gunung yang akan meletus.

2. Bukan kota milik peradaban Romawi

Karena arsitektur serta letaknya yang berada di Italia, tidak heran jika Kota Pompeii kerap dikira sebagai peninggalan peradaban Romawi. Padahal, Pompeii sebenarnya dibangun oleh orang-orang Osci dari Yunani pada abad keenam atau ketujuh sebelum Masehi. Kemudian, kota Pompeii direbut oleh orang-orang Romawi. Namun, barang-barang yang tertinggal di sana kebanyakan adalah peninggalan budaya Yunani.

Baca juga: Sejarah Asal Usul Nama Negara Paling Unik

3. Butuh 1.500 tahun untuk menemukan Pompeii

Kota Pompeii rupanya sudah terkubur abu gunung Vesuvius selama 1.500-an tahun dan sempat terlupakan dari sejarah umat manusia. Kota ini baru ditemukan kembali pada tahun 1599 oleh arsitek Italia bernama Domenico Fontana ketika sedang menggali saluran air. Setelah itu, baru pada tahun 1748 Pompeii resmi digali. Bahkan, hingga sekarang, penggalian Pompeii sebenarnya belum selesai.

4. Warga Pompeii bisa saja selamat

Salah satu aspek yang membuat Pompeii terkubur abu adalah arah embusan angin di hari Gunung Vesuvius meledak. Menurut ilmuwan, angin di sekitar Gunung Vesuvius biasanya berhembus ke arah barat daya. Namun, pada hari Vesuvius meledak, angin malah berhembus ke arah barat laut tempat Kota Pompeii berada. Hal ini membuat warga lebih susah menyelamatkan diri dari abu erupsi.

Baca Juga: Kisah-kisah Cinta Terlarang yang Membentuk Sejarah

5. Erupsi Vesuvius terjadi tepat sehari setelah festival

Erupsi Gunung Vesuvius terjadi pada tanggal 24 Agustus tahun 79. Mirisnya, erupsi itu dipercaya terjadi sehari setelah festival keagamaan untuk Dewa Vulcan. Dewa Vulcan sendiri merupakan Dewa Api dalam kepercayaan orang Romawi Kuno. Erupsi terjadi sehari setelahnya, dan berlangsung selama 24 jam dengan jumlah energi panas mencapai 100.000 kali energi bom atom Hiroshima-Nagasaki.

6. Kota dan warga Pompeii terkubur sedalam 4-6 meter

Meski butuh 1.500 tahun untuk ditemukan, kondisi rumah, benda-benda, hingga jenazah warga Pompeii masih cukup utuh saat ditemukan. Hal ini dikarenakan abu yang membungkus Kota Pompeii mencapai ketebalan 4-6 meter sehingga Kota Pompeii menjadi kota kedap udara. Akibatnya, sisa-sisa kehidupan di Kota Pompeii pun masih tetap bertahan hingga sekarang.

7. Pompeii merupakan kota yang dihuni orang-orang kaya

Sebelum mengalami erupsi, Pompeii sendiri merupakan kota resor yang dihuni orang-orang kaya dan memiliki penduduk sekitar 15.000 orang. Tidak hanya itu, Pompeii juga menjadi destinasi wisata warga Roma lainnya yang cukup kaya. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan gimnasium, pelabuhan, stadium, dan amfiteater yang tersebar di kota ini.

suanws.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here