Surabaya, Nawacita– Pandemi Covid-19 berdampak ke berbagai sektor. Termasuk pelaku industri pariwisata di Surabaya.
Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Surabaya menyampaikan, bahwa target PAD Dinas Pariwisata (Disparta) Surabaya tahun ini mengalami penurunan secara signifikan. Namun Ia mengaku masih belum mendapatkan data terkait hal tersebut.
“Jelas turun, tapi kita belum mendapatkan data eksklusif dari Disparata Surabaya. Yang jelas mengalami penurunan hotel sebesar 60 persen. Dan, terlaporkan sekitar 4.242 karyawan yang dirumahkan,” terangnya saat ditemui di gedung dewan pada Selasa (14/04/2020).
Selain penurunan, Khusnul juga menyoroti karyawan yang di PHK akibat dari pandemi Covid-19. Terutama karyawan hotel yang menjadi naungan Disparta.
“Bilamana pandemi covid-19 berakhir, karyawan yang di PHK dan dirumahkan bisa dipekerjakan kembali. Jangan sampai pekerja ini tidak ada kejelasan dan berdampak pada masyarakat berpenghasilan rendah,” lanjutnya.
Politisi PDI-P itu juga meminta kegiatan penyambutan HUT Kota Surabaya dirasionalisaikan. Sebab anggaran yang digunakan cukup besar bila dialihkan untuk penanganan Covid-19. Yakni kisaran 3,7 Miliyar rupiah.
“Saya memastikan anggaran itu untuk di dirasionalisasi. Jadi kegiatan yang mendatangkan banyak masa. Misalnya, festival rujak ulek, pemilihan duta cak dan ning Surabaya dan mlaku-mlaku nang tunjungan berikut anggaran yang melekat dirasionalisasi diahlikan penganan covid-19,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Disparta Surabaya Antiek Sugiarti mengamini penurunan target PAD. Terutama pada bidang perhotelan.
“Sementara ini kita masih menghitung jumlah penurunan target PAD tahun ini. Yang jelas 60 persen hotel mengalami penurunan,” katanya.
Antiek juga menambahkan bahwa pekerja yang dirumahkan sudah dilakukan pelatihan padat karya. Sehingga bisa mengasah kemampuan mereka.
“Pekerja yang dirumahkan sementara dari hotel, restoran dan mall,” pungkas dia.
(and)


