Jakarta, Nawacita – Pentolan Band Dewa19, Ahmad Dhani kembali membuat pernyataan yang menarik. Kali ini Dhani secara khusus memberikan pemahaman kepada para artis tentang perbedaan Kritik dan Menghina.
“Banyak artis – celebrities tidak paham soal perbedaan diksi antara KRITIK dan MENGHINA,” jelas Dhani melalui pesan singkatnya, Sabtu (11/4/2020).
Begini pernyataan lengkap Ahmad Dhani :
Bahwa KRITIK itu di tujukan kepada kepada PEJABAT PUBLIK yang hidup nya di bayar (di biayai) oleh Uang Rakyat (mulai bangun tidur hingga tidur lagi). Jadi , Rakyat berhak MARAH jika ada Pejabat Publik yang kerjanya Lamban hingga Amburadul.
Kritikan itu, lanjut Dhani, ada yang HALUS ada juga yang bertaraf MENGHUJAT (perkataan buruk). Tapi semua itu BOLEH BOLEH SAJA, karena memang RAKYAT itu adalah BOS dari semua PEJABAT PUBLIK. ITULAH KONSEQWENSI DEMOKRASI.
Sedangkan *MENGHINA*, kata Dhani, Itu adalah perkataan buruk yang di tujukan kepada orang (mereka) yang hidup nya TIDAK DIBIAYAI RAKYAT. Mereka semua ini yang masuk dalam wilayah PRIVAT DOMAIN , RANAH PRIVAT. Di dalam RANAH PRIVAT ini, baru kita boleh menggunakan DALIL AGAMA. Misalnya PERINTAH UNTUK TIDAK MELIHAT KEKURANGAN ORANG LAIN DAN LEBIH BAIK MELIHAT KEKURANGAN DIRI SENDIRI.
Sedangkan SISTEM DEMOKRASI itu Punya MEKANISME nya sendiri dan CARANYA SENDIRI DALAM BERDIALEKTIKA. Dan SEMUA AGAMA itu tidak mengatur CARA DEMOKRASI BEKERJA. TIDAK ADA DEMOKRASI DALAM ISLAM.
Jadi tidak perlu juga membully artis yang terlalu membela penguasa ,
Di maklumi saja,
Mereka tidak belajar *POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI*
Apalagi soal *FIQIH*
Jadi ketika bicara *DEMOKRASI* dan *FIQIH* ya *NGGLAMBYAR*.
Lagi pula banyak artis takut tidak di sponsori oleh taipan taipan nusantara.
Sekian
*AhmadDhani* 11 April 2020
