Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIM527 Pemukiman di Jatim Dijaga Polisi/TNI Untuk Tertib Physical Distancing dan Kurangi...

527 Pemukiman di Jatim Dijaga Polisi/TNI Untuk Tertib Physical Distancing dan Kurangi Mobilitas

Jatim, Nawacita – Tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat di Jatim harus ditingkatkan berlipat. Pasalnya, sebaran pandemi Covid-19 sudah merambah ke seluruh wilayah kabupaten/kota di Jatim. Bahkan tinggal beberapa daerah saja yang belum termasuk kategori zona merah atau daerah terjangkit.

Untuk meningkatkan kewaspdaan dan kesiapsiagaan terhadap sebaran covid-19 di daerah zona merah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan telah ada 527 area pemukiman warga yang dijaga petugas polisi/TNI dalam rangka tertib physical distancing dan mengurangi mobilitas warga di pemukiman tersebut.

“Ada 527 area pemukiman yang dijaa polisi/TNI untuk mengurangi mobilitas warga di pemukiman tersebut. Jadi warga yang akan keluar atau masuk pemukiman dibatasi kecuali untuk kepentingan logitik, kesehatan, perekonoian dan perdagangan,” ujar Gubernur Khofifah saat merilis update perkembangan penanganan Covid-19 di Jatim di gedung negara Grahadi Surabaya, Jumat (10/4/2020).

- Advertisement -

Berdasarkan data Polda Jatim, pemukiman yang menerapkan tertib physical distancing itu ada di Kota Surabaya sebanyak 23 titik, Sidoarjo 8 titik, Kota Pasuruan 9 titik, Lumajang 24 titik, Gresik 6 titik, Sumenep 1 titik, Tuban 13 titik, Kab Mojokerto 14 titik, Bangkalan 4 titik, Jember 4 titik, Nganjuk 11 titik, Tulungagung 1 titik, Kab Probolinggo 9 titik, Kota Madiun 17 titik, Pacitan 1 titik.

Selanjutnya, Kota Blitar 11 titik, Lamongan 54 titik, Kota Kediri 8 titik, Kota Mojokerto 1 titik, Kota Batu 3 titik, Kota Malang 57 titik, Kab Probolinggo 3 titik, Kab Blitar 8 titik, Kb Madiun 3 titik, Bojonegoro 4 titik, Kab Malang 178 titik, Jombang 20 titik, Pamekasan 2 titik, Kab Kediri 1 titik, Pelabuhan Tanjung Perak 4 titik, Sampang 2 titik, Bonowoso 2 titik, Situbondo 3 titik, Ponorogo 4 titik, Kab Pasuruan 5 titik, Ngawi 3 titik, Trenggalek 1 titik, Magetan 3 titik, dan Banyuwangi 2 titik.

Gubernur Khofifah juga mewanti-wanti supaya masyarakat lainnya juga tetap tinggal di rumah dan hanya keluar rumah dengan menggunakan masker untuk kepentingan yang sangat penting seperti logistik, perdangangan, perekonomian dan kesehatan.

Kemudian menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sering mencuci tangan dengan sabun, berjemur di pagi hari di sekitar rumah supaya dapat tambahan imunitas tubuh, dan jaga jarak antar orang minimal 2 meter. “Lakukan itu sampai kasus Covid-19 dinyatakan turun. Ini semua demi kebaikan bersama,” ungkap mantan Mensos RI ini.

Sementara terkait perkembangan covid-19 di Jatim, kata Khofifah hari ini ada kabar baik karena ada sebanyak 6 pasien positif covid-19 yang dinyatakan sembuh. Rinciannya, 5 dari Surabaya dan 1 dari Madiun, sehingga total kesembuhan pasien positif covid-19 sebanyak 63 orang atau setara 24,61 persen.

“Namun juga ada kabar kurang menggembirakan karena pasien positif covid-19 yang meninggal dunia bertambah 5 orang, yakni 2 dari Surabaya, 1 dari Sidoarjo, 1 dari Lumajang dan 1 dari Bojonegoro. Total pasien positif covid-19 yang meninggal berjumlah 22 orang atau setara 8,59 persen,” ungkap Khofifah.

Selanjutnya untuk kasus baru positif covid-19, bertambah sebanyak 33 orang, sehingga totalnya menjadi 256 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 171 orang diantaranya masih dalam perawatan. Sedangkan sisanya sebanyak 63 orang terkonversi negatif (sembuh) dan 22 lainnya meninggal dunia.

Kasus baru positif covid-19 rinciannya adalah 2 dari Kota Pasuruan, 3 dari Kab Probolinggo, 4 dari Kota Surabaya, 1 dari Nganjuk, 2 dari Bangkalan, 1 dari Magetan, 1 dari Sidoarjo, 1 dari Kota Probolinggo, 1 dari Lumajang, 1 dari Kab Malang, 2 dari Gresik, 2 dari Kab Kediri, 4 dari Kota Kediri, 1 dari Ponorogo, 2 dari Banyuwangi, 3 dari Kab Pasuruan, dan 2 dari Kab Madiun.

“Kota Pasuruan (2), Kabupaten Pasuruan (3), Kota Probolinggo (1) dan Kab Probolinggo (3), sekarang sudah masuk daerah terjangkit atau zona merah sehingga sudah ada 32 kabupaten/kota di Jatim yang masuk zona merah,” ungkap Gubernur Jatim.

Kemudian untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kata Khofifah bertambah 73 orang sehingga secara kumulatif menjadi 1.333 orang. “Sebanyak 891 diantaranya masih diawasi. Lalu sisanya, 373 orang sudah tidak diawasi karena tidak ada gejala klinis (sembuh) dan 70 orang lainnya meninggal dunia,” kata Khofifah.

Sementara untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP), bertambah 336 orang, sehingga kumulatifnya menjadi 13.342 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 8.137 orang diantaranya masih dipantau dan 5.189 orang sisanya sudah tidak diawasi karena tak ada lagi gejala klinis serta 16 orang lainnya meninggal dunia.

Selanjutnya untuk perkembangan Rapid Test, kata Khofifah yang sudah digunakan sebanyak 10.886. Dari jumlah tersebut yang diketahui hasil rapid testnya positif sebanyak 284 orang. Namun setelah dilakukan test lanjutan melalui PCR atau Swab yang dinyatakan positif covid-19 hanya sebanyak 24 orang.

“Rencananya bantuan alat rapid test dari pemerintah pusat akan datang lagi, sehingga kita harapkan semakin banyak masyarakat yang ikut screening melalui Rapid test agar dapat memudahkan tim tracing covid-19,” harap orang nomor satu di Pemprov Jatim. (tis)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru