Surabaya, Nawacita– Pasca penutupan Pasar Kapasan pada 4 April masih menjadi obrolan hangat dikalangan pedagang. Sebab para pedagang masih memikirkan nasib para pekerja harian di pasar tersebut. Seperti pegawai toko, kuli panggul, hingga tukang becak selama penutupan pasar berlangsung.
Muhibuddin selaku direktur Teknik dan Usaha Pasar PD. Pasar Surya (PDPS) Surabaya mengatakan hari ini, Kamis (9/4) pekerja harian lepas diminta untuk mengumpulkan fotocopy KTP. Ia melanjutkan fotocopy KTP ini untuk mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pengumpulan fotocopy KTP sebagai pendataan pegawai toko yang terdampak akibat penutupan Pasar Kapasan.
“Kemarin kita sempat mengusulkan mereka (pekerja harian lepas, red) bisa atau engga dapat sesuatu? Jadi kemarin kita diskusi sama pedagang. Kalau bisa dapat sesuatu untuk pekerja harian lepas dari Pemkot,” tuturnya saat ditemui di Pasar Kapasan pada Kamis (9/4).
Lanjutnya, Muhibuddin menerangkan bahwa bentuk bantuannya diserahkan kepada Pemkot untuk memutuskan. .PDPS hanya membantu dalam pengajuan bantuan saja.
“Entah itu dapat bantuan sembako atau apa. Makanya kita coba mengusulkan. Untuk keputusannya masih belum. Kita data dulu, datanya valid baru kita setor ke Pemkot,” ujarnya.
Selain itu Ia mengatakan pendataan ini akan diperiksa secara teliti. Sehingga diharapkan bantuan yang diajukan nantinya bisa tepat sasaran.
“Ini untuk Pegawai-pegawai toko ber-KTP Surabaya. Dan harus ada nama tokonya dan nama bos tokonya. Masuk akal engga kalau misalnya satu toko pegawainya sekian. Kalau misal 1 toko ada 50 pegawai masuk akal atau engga. Jadi engga asal ngasih KTP. Tapi setidaknya bos tokonya tahu pegawainya,” katanya.
Di sisi lain, Afandi selaku ketua Himpunan Pedagang Pasar Kapasan (HPPK) juga belum mengetahui bantuan apa yang akan didapatkan. Namun Ia hanya diberitahukan untuk mendata pegawai toko lalu diserahkan kepada PDPS.
“Saya kurang tahu terkait rupa bantuannya. Saya dapat info dari direksi PDPS untuk ngumpulkan data. Lalu satu pintu nanti diserahkan ke direksi PDPS. Nanti dia yang meneruskan ke Pemkot,” tandasnya saat dihubungi via Whatsapp.
Senada dengan Afandi, Susi salahsatu pegawai toko Pasar Kapasan juga tidak mengetahui bantuan apa yang akan diberikan. Ia hanya diberitahu untuk mengumpulkan fotocopy KTP saja.
“Saya tidak tahu. Cuma disuruh ngumpulkan saja,” pungkasnya.
(and)


