Thursday, December 25, 2025
HomeSTARTUPTechnologyIni Penyebab Dinosaurus Punah, Bukan Karena Asteroid

Ini Penyebab Dinosaurus Punah, Bukan Karena Asteroid

nawacita – 66 juta tahun silam, Bumi mengalami hari yang sangat buruk. Asteroid raksasa sepanjang 81 kilometer (50 mil) menabrak sebuah wilayah pantai yang sekarang disebut Meksiko, dekat Chicxulub.

Ini merupakan sebuah peristiwa yang diduga memicu gelombang kepunahan massal di planet kita, yang menewaskan 75 persen dari semua kehidupan di Bumi, termasuk dinosaurus.

Sekarang, ahli geologi mengklaim berhasil merekonstruksi apa yang terjadi pada hari itu. Mereka menggali sebuah situs yang berada di bawah kawah Chicxulub untuk mengekstraksi sampel inti sedalam 500 hingga 1.300 meter.

- Advertisement -

Mereka menemukan batuan yang meleleh, arang, namun tidak ada belerang di dalam inti Bumi yang seharusnya menjadi penanda khas dari tubrukan dengan asteroid.

“Ini adalah jejak dari peristiwa bersejarah yang dapat kami pulihkan dari dalam ground zero (titik di permukaan tanah tepat di bawah asteroid yang menghantam Bumi),” kata ahli geofisika Sean Gulick dari University of Texas, melansir Science Alert, Rabu (11/9/2019).

Dalam insiden itu, asteroid dikatakan mampu memicu tsunami yang menjulang beberapa ratus meter, melontarkan batu dan debu dengan kecepatan luar biasa –material diendapkan sedalam sekitar 130 meter hanya dalam waktu satu hari usai tabrakan.

Pertama, situs tersebut terbakar dan berubah menjadi kawasan berapi-api. Kemudian, seluruh planet membeku, memunculkan peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogene (kepunahan massal tiba-tiba sekitar tiga perempat spesies tumbuhan dan hewan di Bumi, terjadi pada 66 juta tahun lalu), yang menandai akhir periode Cretaceous dan musnahnya dinosaurus non-unggas.

“Tidak semua dinosaurus mati pada hari itu, meski ada beberapa yang mati,” jelas Gulick.

Batuan yang meleleh mengindikasikan bahwa meteor itu menghantam dengan kekuatan 10 miliar bom atom, membuat hutan-hutan terbakar dengan jarak bentang ribuan kilometer, memicu tsunami yang mencapai sejauh Illinois saat ini.

Kemudian, ketika air tsunami surut, banyak material yang terseret ke kawah baru (cekungan bekas asteroid mendarat), termasuk kotoran (ditunjukkan oleh keberadaan biomarker yang terkait dengan jamur tanah) dan arang yang merupakan hasil dari pohon yang terbakar. liputan6

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru