KARANGANYAR, Nawacita – Bupati Karanganyar Juliyatmono menyesalkan penilaian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap ada unsur eksploitasi anak pada audisi umum beasiswa bulutangkis oleh PB Djarum.
Menurut Bupati, dirinya tidak sependapat bila audisi bulutangkis yang dilakukan oleh PB Djarum bermuatan eksploitasi terhadap anak. Justru sebaliknya, Juliyatmono menilai apa yang dilakukan oleh PB Djarum sangat luar biasa, kepedulian terhadap bulutangkis tak perlu diragukan lagi.
Apalagi, dari audisi bulutangkis yang digelar, muncul Ribka Sugianto, atlet bulutangkis asal Karanganyar yang saat ini telah masuk dalam Pelatnas Bulutangkis nasional.
Baca Juga:Â Audisi Bulu Tangkis Bisa Dilanjutkan Tanpa Merek Rokok
“Jarang, bahkan saya katakan tidak ada yang seperti Djarum Foundation. Mencari bibit-bibit baru, melakukan pembinaan atlet bulutangkis secara besar-besaran seperti ini,” ujarnya.
Menurut Juliyatmono, pihaknya sudah bertemu dengan pihak PB Djarum karena kabupaten yang dipimpinnya terpilih kembali menjadi salah satu lokasi sirkuit audisi bulutangkis yang akan digelar pada Oktober 2019.
Dalam pertemuan itu, ungkap Juliyatmono, pihak PB Djarum sepakat untuk menghilangkan nama prodak di kaus yang dikenakan semua peserta audisi.
Baca Juga:Â PB Djarum Hentikan Audisi Bulutangkis ini Alasannya.
“Karanganyar dipercaya kembali oleh Djarum Foundation sebagai salah satu sirkuit audisi bulutangkis yang akan digelar Oktober nanti. Saya bilang pada pihak penyelenggara, untuk tidak menempelkan produk yang permasalahkan KPAI di kaus. Dan pihak PB Djarum pun setuju,” ujarnya.
Dalam audisi bulutangkis kali ini, Juliyatmono optimis akan muncul atlet berprestasi. Pasalnya, setiap audisi, para pendaftar datang dari seluruh pulau Jawa dan Bali.
“Sirkuit bulutangkis yang akan digelar ini tingkatannya tak hanya wilayah Surakarta. Tapi Jawa dan Bali. Saya yakin dan optimis, di audisi ini nanti akan lahir bibit-bibit baru seperti Ribka Sugianto. Masak semangat juara harus terganjal dengan tudingan eksploitasi anak,” kata dia.
oknws.


