JAKARTA Nawacita — UBSI Kampus Fatmawati bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jakarta Selatan lakukan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS bagi mahasiswa. Kegiatan yang bertema “Aku Bangga Aku Tau” ini mengundang dr Agustina dan dr Yunita dari Puskesmas Pondok Labu, Jakarta Selatan. Penyuluhan kesehatan HIV/AIDS ini diadakan di aula UBSI Kampus Fatmawati, Jakarta, Kamis (21/3).
Dokter Agustina menyampaikan, Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang paling rentan terjangkit penyakit menular HIV/AIDS. Hal ini tentu harus diwaspadai terutama bagi generasi muda di usia 15-24 tahun.
“Sampai dengan Juni 2018, Kemenkes menerima laporan 301.959 kasus dari estimasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) atau sekitar 640.443 jiwa. Dari data ini ditemukan Jakarta adalah kota dengan pasien HIV paling banyak dengan angka kasus 55.099,” ujar dr Agustina dalam rilis UBSI
Pada kesempatan yang sama, dr Yunita menambahkan, generasi di usia produktif paling banyak terjangkit HIV/AIDS. “Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan kegiatan penyuluhan dan memberi pengetahuan tentang apa itu HIV dan bagaimana cara penularan HIV/AIDS. HIV menyebar pada cairan tubuh manusia. Tiga cairan tubuh yang rawan membawa HIV yakni darah, cairan kelamin, ASI (air susu ibu),” kata dr Yunita.
Jadi, Yunita kembali menjelaskan, HIV merupakan virus yang masuk ke dalam tubuh dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. “Jika keadaan tubuh terus melemah, tubuh akan terinfeksi dan pada akhirnya mengakibatkan kematian,” ujarnya.
Kepala Kampus Fatmawati, Ishak Kholil berharap kegiatan seperti ini akan menambah wawasan pengetahun bagi mahasiswa. “Kami berharap penyuluhan HIV/AIDS ini dapat membantu mengedukasi mahasiswa dan mencegah penyebaran virus HIV di kalangan generasi muda,” tutup Ishak.
rp


