Sesuai addendum perjanjian proyek percepatan LRT Jabodebek, KAI dan Adhi Karya ditunjuk oleh pemerintah sebagai investor. Dalam proyek ini, KAI membayar ke Adhi Karya setiap tiga bulan sekali sesuai progres pengerjaan LRT Jabodebek.
“Total investasi kan Rp 22,8 triliun. Pendanaannya kan dari PMN (Penyertaan Modal Negara) ke Adhi Karya, KAI, dan pinjaman perbankan,” ucap Pundjung.
Hingga hari ini, menurut Pundjung, progres pengerjaan LRT Jabodebek telah mencapai 35,20%. Sementara untuk depo kereta ringan di DKI Jakarta dan Bekasi Timur telah memasuki tahap pengukuran tanah yang ditargetkan selesai Juni 2018.
“Sekarang tahapan pembebasan tanah, sudah pengukuran. Ini posisinya dari 205 bidang tanah, yang sudah terukur 104. Kita harapkan Juni 2018 sudah selesai semua dong,” paparnya.
kumparan