Wednesday, December 24, 2025
HomeNasionalInternasionalMenlu Retno Temui Pejabat Myanmar Bahas Rohingya

Menlu Retno Temui Pejabat Myanmar Bahas Rohingya

Jakarta, NawacitaMenteri Luar Negeri Retno LP Marsudi tiba di Yangon, Minggu (3/9/2017) tengah malam sebagai sikap serius tragedi kemanusiaan di Rakhine State.

Melalui laporan yang diterima Biro Pers Sekretariat Presiden RI, kedatangan Retno disambut Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi beserta dua pejabat tinggi Myanmar yaitu Deputy Direktur Jenderal Protokol, U Zaw Thomas O serta Dirjen Strategic Study Kemlu Myanmar, Daw Khay Thi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan pada Senin pagi, 4 September 2017 pukul 07.00 waktu setempat (WS), Menlu RI akan melanjutkan perjalanan ke ibukota Myanmar, Naypyidaw, untuk melakukan pertemuan dengan State Counsellor, Daw Aung San Suu Kyi, dilanjutkan dengan pertemuan dengan beberapa menteri lain.

- Advertisement -

“Pertemuan akan dilakukan seharian. Sore hari, Menlu RI akan kembali ke Yangon,” ucap Arrmanatha melalui layanan pesan singkat kepada Biro Pers, Senin (4/9/2017).

Pada Selasa pagi, Menlu RI akan menuju ke Dhaka Bangladesh untuk melakukan Pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi Rohingya.

Retno bersama Duta Besar RI Yangon dan delegasi, telah tiba di Naypyitaw, Myanmar pada pukul 09.00 waktu setempat.

Pertemuan ini dihadiri Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, State Counsellor Myanmar, dan sejumlah Menteri lainnya.

Setiba di Naypyitaw, Menlu RI membahas progres pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Myauk U, Rakhine State.

“Pembangunan tahap pertama Rumah Sakit Indonesia telah selesai dilakukan. Tahap Pertama ini meliputi pengurukan tanah sehingga rumah sakit tersebut tidak rentan terhadap banjir serta pembangunan pagar,” jelas Retno.

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia saat ini masuk ke tahap II, yaitu pembangunan ruang dokter dan perawat. Direncanakan pembangunan tahap II ini akan selesai dalam dua bulan.

Setelah itu, Tahap III berupa pembangunan gedung utama rumah sakit akan dimulai.
Bangunan Rumah Sakit menempati tanah sekitar 8.000 meter persegi dan luas bangunan lebih dari 1.000 meter persegi.

Pelaksanaan pembangunan rumah sakit sepenuhnya dilakukan oleh kontraktor dan pekerja Myanmar, yang terdiri dari orang Rakhine dan Moslem.

Pemerintah Indonesia mengharapkan proses pembaruan melalui kegiatan ekonomi ini akan membantu proses rekonsiliasi ketegangan antar komunal yang terdiri di Rakhine State.

“Pembangunan Rumah Sakit Indonesia ini sangat diharapkan oleh wilayah tersebut. Diharapkan dengan selesainya pembangunan rumah sakit tersebut, maka pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat di Rakhine State akan dapat dilakukan dengan baik,” tutur Retno.

inlh

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru