SURABAYA,NAWACITA,Menteri Sosial khofifah Indar Parawangsa Telah Mencanagakan Programe E Warung yang diadakan di Surabaya di hotel Mercure ( 11\2\20170), Pada kesempatan itu Mensos mengatakan Bahwa E- Warung Merupakan bagian dari Penguatan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), Bantuan pangan Non Tunai adalah konversi subsidi pangan yang dulu disebut Raskin atau Rastra pada 2017 ini akan menyasar 1,4 juta keluarga Penerima manfaat. 1,4 juta keluarga ini senilai 1,6 triliyun masing penerima manfaat itu akan menerima 110 ribu setiap bulan di top up Melalaui kartu keluarga sejahtera ( KKS ) mereka bisa memilih
kalau Raskin atau Rastra itu given mereka gak bisa milih kwalitas berasnya mereka terima beras seberapa yang mereka dapat apalagi untuk Memilih item lain.kalau di E-warung mereka bisa memilih kualitas beras bisa Medium,Medium plus,Prenium,Prenium plus,bahkan ada yang super”,ujarnya
Di kunjungan Mensos terakhir itu yang di Salatiga tanya kenapa memilih prenium jawabnya karena prenium lebih Mahal dari pada medium ,” ujarnya Menurut Menteri sangat menyentuh Mereka bilang kalau saya beli prenium dak pakai lauk pun sudah enak dimakan,jadi hal-hal seperti ini menurut menteri menjadi bagian penting untuk kita perhatikan bersama bahwa ada masyarakat kita ternyata hanya makan pakai garam, ada juga makan pakai terasi Mereka berharap bahwa kalau sudah dapat beras yang bagus itu akan menjadi penguatan dari kalori mereka dan komunitas kehidupan mereka. lalu ada item lain yang mereka bisa dapatkan
110 Ribu kalau berasnya medium plus itu 45 Ribu 5 kg, kalau berasnya beras medium Rp 39500, kalau mereka ambil beras medium plus 45 ribu berarti mereka masih punya uang 65 ribu. uang 65 ribu mereka bisa beli gula HTE gula 12500 per kilo kalau 2kg menjadi 25 kg.mereka masih mempunyai uang 45 Ribu mereka sudah dapat beras medium plus 5kg dan dapat gula 2kg,minggu berikutnya mereka kalau beras habis bisa ke E- warung dia bisa mendapatkan beras kembali tidak harus semua diambil pada hari yang sama.
Andai misalnya dia hanya habis 80 ribu uangnya masih 30 ribu sudah masuk pada bulan berikutnya akan terakumulasi pada top up bulan berikutnya tidak ada yang hangus tapi juga tidak bisa diambil tunai karena itu bantuan pangan jadi dia akan terakumulasi sisanya itu dengan bantuan 2 bulan berikutnya tidak hangus tapi juga tidak bisa diambil tunai karena itu bantuan pangan,Sekarang ini satu kartu bisa digunakan untuk bantuan pangan non tunai juga PKH. PKH top up 3 bulan sekali .di 11 kota indonesia lima di antaranya di jawa timur sudah mengunakan elpiji yang sudah terintergrasi di kartu yang sama inilah harapannya bahwa makin lama bantuan sosial dan subsidi akan terintergrasi dalam satu kartu akan terintergrasi datanya dan akan makin diberikan secara non tunai dari situ harapan adalah kemungkinan adanya bias dilapangan kwatiran kemungkinan pemotongan kalau beras kewatiran kemungkinan kwalitasnya terekduksi itu bisa di antisipasi lewat bantuan pangan.
lewat E-Warung karena masyarakat bisa milih mau medium,medium plus,prenium,prenium plus, minggu lalu Saya Sudah melihat Distribusen Centre untuk Surabaya Utara,Surabaya Selatan, dan Mojokerto jadi Seluruh kota di jawa timur ini sudah tuntas bantuan pangan kota kalau kabupaten baru sebagian Sidoarjo sebagian kecil kediri, jember,jadi ada basis desa dan basis kecamatan itu tiga kabupaten tetapi kotannya semua kota sudah tuntas bantuan pangan,jadi tahun ini sudah ada 1,4 juta KPM ( keluagra penerima manfaat ) senilai 1.6triliyun dan E – Warung sekarang Ini sekitar 9783 ada di 45 kota.6 kabupaten cuma 6 kabupaten itu blm tuntas kabupaten karena ini sebetulnya perluasan infrastruktur RKP 2018 itu akan mencapai 10 juta KPM. 10 juta KPM RPK 2018 kemungkinan akan menyasar 200 kabupaten 98 kota oleh karena itu kita hari ini sudah mengundang 98 kota karena memang direktorat penanganan fakir miskin perkotaan tepati bulan depan ada pertemuan direktorat penanganan fakir miskin pedesaan akan mengundang 200 Kabupaten ini penyiapan infrastruktur SDM dan semuanya terkait perluasan 10 juta keluarga penerima manfaat di tahun 2018 dan sekarang masih 1,4 juta ,” ujarnya ( ard)


