Friday, December 26, 2025
HomeMENTERIPresiden Jokowi Ingin Kekerasan terhadap Rohingya Dihentikan

Presiden Jokowi Ingin Kekerasan terhadap Rohingya Dihentikan

Jakarta, Nawacita – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi melaporkan mengenai situasi yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, terutama yang berkenaan dengan etnis Rohingya. Retno mengatakan Presiden Jokowi ingin agar kekerasan di Rakhine State segera berakhir.

Retno mengatakan, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan tiga orang. Pertama, dengan National Security Adviser-nya Suu Kyi. Kedua dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hassan mahmud Ali.

“Bagaimanapun juga, Myanmar dan Bangladesh harus melakukan kerja sama yang baik dalam penanganan, khususnya penanganan pengungsi karena tanpa kerja sama yang baik akan sulit penanganan pengungsi ini dilakukan,” kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

- Advertisement -

Ketiga, Retno melakukan pembicaraan lewat telepon dengan mantan Sekjen PBB, Kofi Annan. Pembahasannya mengenai bagaimana Indonesia berkontribusi untuk mengimplementasikan hasil dari Annan Advisery Commission yang dipmpin Koffi Anan.

“Karena kalau dilihat dari temporary report yang dikeluarkan pada Agustus yang lalu, apa yang dilakukan Indonesia fit very well dengan rekomendasi yang dikelaurkan komisinya Kofi Annan,” katanya.

“Oleh karena itu, harapan dari Kofi Annan sangat besar sekali bahwa Indonesia dapat membantu mengimplementasikan rekomendasi yang dikeluarkan Kofi Annan,” tambahnya.

Selain itu, Retno juga berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Turki membahas situasi terkini di Rakhine State.

“Mudah-mudahan jadwal saya dapat segera difinalkan untuk kunjungan ke Myanmar, dapat segera difinalkan. Dan saya sudah lapor ke Presiden,” katanya.

Lalu, bagaimana tanggapan Presiden Jokowi?

Retno mengatakan, Jokowi sangat ingin agar kekerasan yang terjadi di Rakhine State bisa segera teratasi. Jokowi juga setuju dengan langkah yang diambil oleh Retno terkait permasalahan di Rakhine State tersebut.

“Presiden sangat setuju dan kita akan meneruskan pendekatan konstruktif kita kepada Myanmar, tentunya yang paling utama bagaimana pemerintah Myanmar dapat mengembalikan situasi keamanan di Rakhine. Kemudian semua kekerasan harus dihentikan karena sekali lagi yang menjadi korban adalah warga sipil, jadi aspek humanitarian perlu terus dikemukakan diutamakan,” jelas Retno.

Retno menambahkan, Indonesia akan tetap membantu dari aspek kemanusiaan. Saat ini Indonesia sudah punya 6 sekolah di Rakhine State.

“Kita juga membantu dari segi bahan makanan, obat-obatan kita akan kirim segera. Dan kita sekarang akan mulai membangun rumah sakit yang cukup besar di Rakhine State. Tadi saya sudah sampaikan kepada Presiden jadi sekali lagi kita melakukan pendekatannya secara comprehensive sekali, tentunya masalah kemanusiaan menjadi prioritas agar tidak jatuh korban tidak berdosa lebih banyak lagi,” jelas Retno.

dtk

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Nataru
- Advertisment -

Terbaru