GUNUNGKIDUL, Nawacita – Sejumlah peternak kambing di Kabupaten Gunungkidul, DIY mengeluhkan lesunya bisnis hewan kurban dalam masa pandemi Covid-19. Omzet penjualan mereka turun hingga 30 persen dibanding tahun lalu.
Wasiman menengarai, lesunya bisnis ini karena dampak pandemi Covid-19. Secara ekonomi banyak warga yang terdampak secara langsung. Akibatnya, permintaan hewan kurban mengalami penurunan karena orang yang akan berkurban juga turun.
Baca Juga: Potensi Ternak Sikomandan Cukup Besar di Sumatera Utara
Selain karena Covid-19, Wasiman juga mengeluhkan mahalnya harga kambing. Saat ini kambing berukuran cukup besar dipatok antara Rp4 juta hingga Rp6 juta. Sedangkan tahun lalu, bisa didapat dengan harga Rp3 juta sampai Rp5 juta. “Memang harganya akan sesuai kualitas, tetapi tahun ini lebih mahal,” tuturnya.
Baca Juga: Peternak Ayam di Sulsel Terancam Gulung Tikar
Wasiman memilih untuk menjual kambing ke luar daerah meski biayanya juga lebih mahal. Dia akan menanggung biaya transportasi. Begitu juga dengan pengurusan dokumen surat jalan maupun kesehatan ternak butuh waktu. “Harapannya pandemi segera berlalu. Kalau tidak, kita sulit menjualnya,” katanya.
inws.


