Surabaya, Nawacita– Geng Gerakan Memberi Sedekah (Gemes) dan Papa Youtube menyalurkan 70 paket sembako kepada warga transpuan di Sememi Jaya Surabaya, pada Minggu 17 Mei 2020. Bantuan paket sembako itu berisikan beras 3kg, sardine, mie, minyak, sambel, dan gula.
Adhi Ndanbuk selaku koordinator Geng Gemes mengatakan gerakan ini murni untuk kegiatan sosial. Pasalnya Geng Gemes menilai warga transpuan di Surabaya juga terdampak akibat pandemi Covid-19 yang terjadi.
“Ya kita berbagi karena banyak sektor yang terdampak dari efek Covid-19 ini ya. Jadi bersifat berbagi paket sembako dari beberapa donatur. Lalu dieksekusi atau dibagikan melalui Geng Gemes,” ujarnya kepada Nawacita pada Minggu 17 Mei 2020.
Adhi menerangkan pembagian paket sembako kepada warga transpuan juga sebagai bentuk prihatin atas permasalahan yang terjadi di kota Bandung. Yakni mengenai prank pemberian sembako sampah kepada transpuan oleh salah satu Youtuber di sana.
“Kebetulan ini salah satu target kami, ini sudah target ke sekian. Karena kami juga peduli kejadian yang di Bandung. Yakni pemberian sembako berisi sampah kepada transpuan. Saya rasa kelakuan itu kurang elok. Mereka kan juga manusia, kalau di prank gitu kayaknya engga pantes. Oleh sebab itu, kami bagikan sembako kepada transpuan di Surabaya,” terangnya.
Lanjutnya, Adhi juga mengomentari kejadian prank yang menimpa transpuan di Bandung. Menurutnya prank tersebut merendahkan martabat manusia.
“Terlepas dari stigma baik atau tidak baiknya target itu, mereka (transpuan, red) berhak dibantu. Apapun itu statusnya,” tukasnya.
Sementara itu, Febi selaku salah satu warga transpuan di Surabaya berterimakasih atas pemberian paket sembako dari Geng Gemes dan Papa Youtube. Ia mengaku bahwa komunitas transpuan juga terdampak akibat pandemi Covid-19.
“Yang jelas pendapatan income teman-teman transpuan berkurang. Bahkan tidak ada. Karena sebagian teman-teman yang bekerja sebagai pengamen tidak bisa lagi mengamen. Sedangkan pekerja salon juga tidak ada job. Rias manten sudah engga ada job karena ditunda engga tahu sampai kapan. Rias-rias kecil kayak buat wisuda juga sudah tidak ada kan,” katanya.
Febi menjelaskan bahwa selama ini masih belum ada bantuan dari pemerintah. Baik tingkat pusat, provinsi maupun kota. Walaupun demikian, Ia mengaku sudah meminta kepada Pemerintah Provinsi terkait bantuan kepada transpuan. Namun masih harus sedikit menunggu waktu agar mendapatkan bantuan tersebut.
“Kita sudah ajukan surat disposisi kepada Pemprov. Tapi masih menunggu sih. Bantuan yang selama ini kami dapat dari swasta atau lembaga sih ya,” tuturnya.
Terkait pembagian sembako dari Geng Gemes, Febi mengaku akan menyalurkannya kepada warga transpuan di wilayah Surabaya barat dan juga Surabaya pusat.
(and)


