Nawacita – Dampak pandemi covid-19 jelas sangat menganggu aktivitas belajar-mengajar dunia pendidikan di indonesia,meskipun kemdikbud sudah membuat solusi belajar daring untuk memenuhi kurikulum di masa darurat ini masih saja banyak kekurangan yang harus di optimalkan oleh pemerintah.
Khairun nisah salah satu mahasiswa FKIP FISIKA UNIMAL lhokseumawe yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) yang di bimbing oleh bapak ikhyanuddin, S.Si M.Acc di desa lampaloh kota banda aceh, mencoba berinteraksi langsung dengan beberapa anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan Sekolah menengah pertama (SMP) mengenai keluhan yang di alami saat menjalankan proses belajar di rumah (daring) ialah mereka rata-rata susah memahami materi yang ada di kurikulum buku di mata pelajaran mereka,ini dikarenakan keterbatasan ruang belajar tatap muka langsung dengan guru.
Dan kalau memang pun di laksanakannya sistem pembelajaran secara online,itu pun masih kurang efektif menurut saya.di satu sisi saya melihat banyak anak tidak mempunyai fasilitas media online yang memedai,belum lagi berbicara koneksi internet di indonesia yang tidak semua daerah bisa menikmati dengan normal.
Jika perihal ini terus berlanjut,minat belajar dari siswa saya yakin pasti akan menurun.Kita tidak menginginkan regenerasi bangsa kita jadi bodoh,pemerintah harus segera mengatasi masalah ini.
Maka dari itu saran saya mendikbud bisa segera menyelesaikan kurikulum darurat corona,jika tidak ini akan berdampak negatif terhadap dunia pendidikan negara kita.


