Surabaya, Nawacita– Semakin maraknya penyebaran pandemi Covid-19 di Surabaya, menjadi sorotan berbagai pihak. Tercatat pada Senin 20 April 2020 ada 1.806 orang dalam pengawasan (ODP).
Ada 110 ODP dengan status rawat inap. 953 ODP rawat jalan dan 743 sembuh. Namun ruang isolasi ODP di RSUD Soewandhi dan RSUD Bakti Dharma Husada (BDH) semakin menipis.
Juliana Eva Wati anggota komisi D DPRD Surabaya bidang kesejahteraan mengatakan bahwa RSUD BDH tinggal memiliki 14 kamar untuk ODP. Dikhawatirkan kamar ini tidak akan cukup menampung lagi.
“Waktu telecofrence kemarin dengan RSUD BDH, katanya tinggal 14 unit saja. Kalau menurut saya Kita katakan kurang akan kurang terus. Karena tidak ada pemutusan mata rantai penularan,” katanya saat ditemui di gedung DPRD Surabaya pada Selasa 21 April 2020.
Selain itu, wanita yang akrab disapa Jeje juga mengatakan bahwa ruang ICU di RSUD Soewandhi juga sudah penuh. ICU ini digunakan untuk orang yang positif Covid-19.
“Soewandhi di lantai tulip, ada sebanyak 16 kamar. Ada yang di ICU ada di rawat. ICU sendiri sudah penuh. Karena ICU sendiri untuk yang positif Covid-19,” ungkap wanita yang juga menjadi wakil ketua fraksi PAN.
Sementara itu, Tjujuk Supariono anggota Komisi D dari fraksi PSI mengatakan bahwa selain kamar isolasi masker N95 di kedua RSUD tersebut juga semakin menipis. Menurutnya masker tersebut hanya bisa cukup digunakan selama 5 hari kedepan saja.
“Waktu teleconfrence juga disinggung terkait masker N95. Katanya mulai menipis. Cuma bisa buat 5 hari ke depan saja,” ujarnya.
Walaupun demikian, kedua pihak RSUD sudah memesan masker tersebut. Namun masih menunggu kedatangan dari masker.
“Sudah memesan. Tapi masih menunggu. Saya rasa kedua RSUD masih siap kok,” terang Tjujuk.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan masih belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Kesehatan Surabaya. Terkait perihal tersebut.
Namun, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah menyiapkan 2 hotel untuk penanganan orang tanpa gejala (OTG). Ia menyebutkan ada 100 kamar tiap hotel. Sehingga total ada sekitar 200 an kamar hotel yang disiapkan.
“Jadi ada satu hotel itu seratus (kamar), satu hotel seratus. Jadi sekitar dua ratusan (kamar). Sambil kita tes swab dua kali. Biaya ditanggung Pemkot Surabaya,” kata Risma di balai kota, Senin 20 April 2020.
(and)


