Home Nasional Anies Klaim Belanja Pegawai Turun, DPRD: Gaji Nggak Bisa Diefisiensi

Anies Klaim Belanja Pegawai Turun, DPRD: Gaji Nggak Bisa Diefisiensi

0
Anies Klaim Belanja Pegawai Turun, DPRD: Gaji Nggak Bisa Diefisiensi
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono

Jakarta, Nawacita – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa belanja pegawai turun, sementara belanja program lebih ditingkatkan pada anggaran 2018. Namun penyataan itu menuai kritikan dari kalangan dewan.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. Ia menyatakan hal ini tidak pernah bisa disorot karena belanja pegawai tidak pernah dibahas secara mendetail, sebab memang hal tersebut sudah haknya.

“Kalau kita bicara persentase, sebetulnya ya masih jomplang antara belanja pegawai dan belanja pembangunan. Masih jauh lebih tinggi dibandingkan biaya pembangunannya,” ungkapnya saat dihubungi, Rabu (2/1).

Terlebih Anies menyatakan ingin memperkecil belanja pegawai dan mengalokasikannya ke belanja pembangunan, Gembong khawatir hal tersebut hanya wacana. Selain itu, Gembong tidak melihat penghematan dari kunjungan luar negeri yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Sekarang bisa dicek lah, Pak Anies sudah berapa kali dalam satu tahun ini kunjungan ke luar negeri? dari mana judul penghematannya?,” ungkapnya.

Gembong melihat Anies kurang memperhatikan impelementasi janji dari bukti yang terpampang nyata. Ia meminta Anies tidak menyoroti hal-hal yang bersifat given, atau sudah menjadi hak.

“Jadi sebetulnya Pak Anies baru bicara yang menguakkan persoalannya sendiri, faktanya seperti itu. Gaji kan nggak mungkin bisa diefisiensi, jadi kurangi saja acara yang tidak berpengaruh kepada masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapaikan penyerapan APBD 2018 mencapai 82,03 persen. Bahkan dirinya mengklaim penggunaan APBD 2018 lebih efektif, karena untuk belanja pegawai lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dari sisi presentase.

Menurut Anies, meski ada peningkatan nilai APBD, namun lebih digunakan untuk program pembangunan. Sementara untuk belanja pegawai justru berkurang.

“Melakukan halnya lebih banyak tetapi penggunaan belanja pegawainya lebih sedikit. Di sisi lain anggaran yang meningkat itu lebih banyak dipakai untuk program,” terangnya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/1).

jp

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here