Luky mengatakan, tujuan dari penawaran saham SBR003 ini sebagian akan digunakan untuk membiayai APBN. Selain itu, SBR003 ini juga untuk memperluas investor ritel, meningkatkan finansial inklusi. Hasil pemanfaatannya juga akan digunakan untuk pemberdayaan SDM.
“Yang penting, kita ingin mengubah masyarakat dari saving oriented dan investment oriented,” katanya.
Dipilihnya SBR003 dengan penawaran via online dengan batas minimum Rp 1 juta karena ditunjukan untuk individu. Dengan begitu, Luky berharap SBR003 ini bisa menyasar generasi milenial.
Penetapan hasil penjualan akan diumumkan pada 28 Mei 2018 dan setelmen akan dilakukan pada 31 Mei 2018.
Kupon tersebut berlaku selama tiga bulan pertama, yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 20 Agustus 2018. Sementara tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Jumat (11/5), kupon sebesar 6,8% itu berasal dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day Reverse Repo Rate) ditambah spread tetap sebesar 225 basis points (bps) atau 2,55%.
“Ini yang membedakan SBR003 dengan ORI. Kalau ORI kan suku bunganya tetap. Kalau ini floating on the floor, dengan batas bawah 6,08%. Enggak mungkin turun. Malah sepanjang tahun bisa saja naik jika BI rate-nya naik,” lanjutnya.
kumparan