Gubernur Koster Akui Kunjungan Wisman ke Bali Menurun, Ini Penyebabnya
Denpasar, Nawacita | Gubernur Bali Wayan Koster mengakui bahwa saat ini terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Pulau Dewata. Hal itu pun dirasakan oleh pelaku pariwisata di lapangan saat periode jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Komang, seorang driver yang juga mengelola tour and travel secara mandiri, mengatakan bahwa memang sedikit ada penurunan kunjungan wisatawan mancanegara. Menurut dia, penurunan itu terjadi karena sebagian besar wisatawan mancanegara kemungkinan pergi ke Thailand.
“Sedikit (menurun). Kedatangan tamu sih menurun. Karena di Thailand kan ada SEA Games bertepatan sama Nataru. Jadi kebanyakan ke sana,” ujar Komang, Senin (22/12/2025).
Baca Juga: Soal Lift Kaca Pantai Kelingking, Pengacara Investor Kirim Surat Keberatan ke Gubernur Koster
Sebelumnya, Koster menyebut bahwa biasanya kedatangan harian wisatawan asing ke Bali ada di angka 20.000 orang. Namun, kali ini hanya 11.000 sampai 16.000 orang.
“Mancanegara, hariannya ya, sekarang agak menurun. Dari periode September-Oktober, terjadi penurunan ya. Sekarang hariannya, 11.000 sampai 16.000 (orang),” ujar Koster di Denpasar pada Jumat, 19 Desember 2025.
Secara terpisah, Anggota Bali Villa Rental and Management Association (BVRMA), mengatakan, terjadi pembatalan sejumlah pemesanan vila di Bali menjelang libur Nataru. Bahkan, jumlah pembatalan mencapai 15 persen.
Baca Juga: Musda XII MUI Bali, Gubernur Koster Minta Solid, Jaga Harmoni dan Kompak
Menurut BVRMA, kemungkinan besar pembatalan pemesanan vila terjadi karena para wisatawan khawatir dengan adanya banjir. “Banjir kemarin banyak cancellation karena dipikir seluruh Bali banjir.
Mereka takut datang,” ujar pihak BVRMA.
Nataru di Bali tahun ini dirasakan tidak seperti tahun lalu. Biasanya menjelang libur akhir tahun, ada banyak sekali permintaan dari wisatawan dan booking-an terus masuk.
Berdasarkan data dari BVRMA, tingkat okupansi vila yang dikelola oleh anggota asosiasi, hanya berada pada kisaran 55-60 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang mencapai sekitar 65 persen.
Penurunan ini diperkirakan terjadi karena dipicu oleh adanya kekhawatiran dari wisatawan atas potensi bencana alam. Khususnya banjir yang terjadi di beberapa wilayah Bali. kmps


