Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHDishub Jatim Prediksi Pergerakan Masyarakat Madura Naik 2,71 Persen saat Nataru 2025–2026

Dishub Jatim Prediksi Pergerakan Masyarakat Madura Naik 2,71 Persen saat Nataru 2025–2026

Dishub Jatim Prediksi Pergerakan Masyarakat Madura Naik 2,71 Persen saat Nataru 2025–2026

Surabaya, Nawacita.co – Dinas Perhubungan Jawa Timur (Jatim) memprediksi lonjakan arus pergerakan Madura selama hari natal dan tahun baru (Nataru) 2025-2026 mencapai 2,71 persen dibandingkan sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Nyono mengatakan bahwa jumlah masyarakat yang keluar dari Jawa Timur tercatat sekitar 14 juta orang. Menurutnya, masuk ke Jawa Timur mencapai sekitar 16 juta orang.

“Artinya, yang masuk ke wilayah Jawa Timur lebih besar dibandingkan yang keluar. Ini secara pegerakan masyarakat,” ujar Nyono saat ditemui usai acara upacara Bela negara di Halaman Kantor Sekdaprov, Jumat (19/12/2025).

- Advertisement -

Baca Juga : Dishub Kota Bandung Mulai Terapkan Lampu Merah Berbasis AI

Nyono menyampaikan pihaknya terus melakukan melihat peningkatan signifikan yang terjadi pada penggunaan angkutan umum.

“Selama 18 hari masa angkutan Nataru, jumlah penumpang angkutan umum naik hingga mencapai 17 persen. Kenaikan ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi publik selama libur akhir tahun,” kata Nyono.

Secara rinci, Nyono menjelaskan penumpang angkutan bus mencapai sekitar 3,6 juta orang.

“Disusul penumpang kereta api yang menembus angka 3,2 juta orang. Selain itu angkutan penyeberangan, laut, dan idar juga mencatatkan lonjakan penumpang juga mencatatkan lonjakan penumpang,” terangnya.

Baca Juga: Tumpas Parkir Liar Kota Bandung, Dishub Galakan Operasi

Untuk mengatasi kelancaran mobilitas tersebut, Kadishub Jatim telah menyiapkan ribuan armada transportasi. Sekitar 6.300 unit bus disiagakan selama masa nataru.

Sementara untuk kereta api sekitar 100 rangkaian (trainset) telah disiapkan. Pada sektor penyeberangan tersedia 241 trip kapal, angkutan laut sebanyak 55 kapal serta sekitar 200 pesawat yang beroperasi di tujuh bandara di Jawa Timur.

“Secara keseluruhan, kami siap menghadapi angkutan natal dan tahun baru (Nataru),” ucapnya.

Nyono mengungkapkan, puncak arus natal diperkirakan terjadi pada tanggal 24 Desember, sedangkan puncak arus balik diprediksi berlangsung sekitar tanggal 4 Januari.

“Untuk mengantisipasi kepadatan dan memastikan keselamatan, kami menurunkan personel gabungan sekitar 6.000. Personel tersebut berasal dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga UPT,” ungkapnya.

Nyono menyoroti posko pelayanan dan pengamanan ini didirikan diberbagai titik strategis, mulai dari posko provinsi, 38 kabupaten/kota, terminal, bandara hingga pelabuhan penyeberangan.

Ia juga menjelaskan ada beberapa wilayah yang menjadi perhatian khusus adalah jalur – jalur menuju pusat wisata, terutama kawasan Jawa Timur bagian selatan yang bencana.

“Fokus pengawasan diarahkan pada 10 destinasi wisata mancanegara dan 10 destinasi wisata Nusantara yang diprediksi mengalami lonjakan Kuningan,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Nyono menuturkan kami telah melakukan ramp check secara intensif sejak bulan November hingga awal Januari.

“Pemeriksaan dilakukan langsung di terminal dan lokasi – lokasi wisata. Ramp check meliputi pengecekan sistem pengereman, lampu, petunjuk arah, hingga kompenen lainnya terutama kondisi musim hujan,” imbuh dia.

“Bagi angkutan antar kota dalam provinsi dan antar kota antar provinsi, ramp check dilakukan di pool bus masing-masing dan terminal. Terminal tipe A dilakukan oleh UPT Jatim,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru