Wednesday, December 17, 2025
HomeDAERAHJATIMJatim Kirim 55 Jiwa, Transmigrasi Kini Dirancang Jadi Pusat Pertumbuhan Baru

Jatim Kirim 55 Jiwa, Transmigrasi Kini Dirancang Jadi Pusat Pertumbuhan Baru

Jatim Kirim 55 Jiwa, Transmigrasi Kini Dirancang Jadi Pusat Pertumbuhan Baru

SURABAYA, Nawacita – Program transmigrasi Jawa Timur kembali menunjukkan wajah barunya. Bukan lagi sekadar pemindahan penduduk, melainkan strategi pembangunan kawasan berbasis keterampilan, infrastruktur, dan pendampingan berkelanjutan.

Jawa Timur tercatat mengirimkan 16 kepala keluarga atau 55 jiwa ke sejumlah wilayah tujuan strategis, yakni Halmahera Tengah (Maluku Utara), Sidrap (Sulawesi Selatan), dan Sulawesi Barat. Mereka diberangkatkan pada dari Kantor Pemprov Jatim, Surabaya pada Selasa sore (16/12/2025).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, Sigit Priyanto, menyampaikan, peserta transmigrasi tersebut berasal dari 15 kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah melalui proses seleksi ketat. Tak hanya minat, aspek keterampilan dan potensi pengembangan menjadi kunci utama.

- Advertisement -

Baca Juga: Akhiri Masa Khidmat, MUI Jatim Silaturahmi dengan Gubernur Khofifah

“Yang kita pilih adalah mereka yang punya minat kuat, keterampilan yang bisa dikembangkan, dan semuanya akan disupport penuh,” ujar Sigit.

Ia menjelaskan, ada berbeda dengan pola lama, transmigrasi kali ini ditopang penuh lintas kementerian. Infrastruktur dasar dibackup pemerintah pusat, mulai dari pekerjaan umum, pengairan, pertanian, hingga pendampingan akademik.

Transmigrasi Kini Dirancang Jadi Pusat Pertumbuhan Baru
Caption foto: Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, Sigit Priyanto. (Sumber foto: Reporter Alus)

“Sejumlah lulusan perguruan tinggi seperti ITS, UGM, dan UNBRA bahkan disiapkan untuk terlibat dalam riset dan pengembangan kawasan transmigrasi,” jelas Sigit.

Ia mengimbuhi jika model yang dibangun diarahkan menyerupai kota mandiri. Para transmigran mendapatkan jatah lahan rata-rata satu hektare per keluarga—terdiri dari lahan pekarangan dan lahan usaha.

“Khusus di Halmahera Tengah, alokasi lahan bahkan mencapai dua hektare. Seluruh kawasan didominasi lahan kering dengan komoditas potensial seperti jeruk, melon, hingga anggur, disesuaikan dengan karakter wilayah,” papar Sigit.

Tak berhenti di pembagian lahan, pemerintah menjamin pendampingan intensif hingga satu tahun, termasuk jika ditemukan kendala teknis seperti tingkat keasaman tanah atau pengolahan pertanian.

“Ini mandat negara. Kita ingin mereka bekerja keras, berkomitmen, dan benar-benar meningkatkan kesejahteraan di tempat baru,” tegasnya.

Program ini diharapkan mampu mengubah persepsi lama tentang transmigrasi. Bukan pilihan terakhir, melainkan peluang masa depan bahkan bagi para sarjana muda untuk membangun pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru