Menjembatani Tradisi dan Desain Modern, Tenun Penggaron Hadir sebagai Window Blind
JOMBANG, Nawacita – Tenun tradisional Dusun Penggaron, Jombang, memasuki babak baru. Tak lagi berhenti sebagai kain fesyen, karya para penenun kini bertransformasi menjadi produk interior bernilai tinggi.
Melalui inovasi material, tenun dipadukan dengan lidi bambu dan diolah menjadi window blind (tirai jendela) hingga karya seni tenun kontemporer.
Terobosan ini lahir dari kolaborasi tim dosen Interior Design Petra Christian University (PCU) Surabaya dengan POKMAS Tenun Wastra Sejahtera Penggaron. Program tersebut didukung pendanaan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kelompok penenun yang berdiri sejak 2019 dan mayoritas beranggotakan orang tua tunggal selama ini bergantung pada produk tekstil fesyen dengan pemasaran konvensional. Melalui pendekatan co-design, tim dosen PCU mendorong diversifikasi produk sekaligus membuka akses ke pasar interior modern.
Baca Juga: Ilmu Pangan UK Petra Jelajahi Manfaat Kesehatan Luar Biasa Wortel Warna-warni
“Kolaborasi ini mempertemukan penenun, perajin, seniman, dan akademisi untuk menciptakan produk di luar kebiasaan. Dari fesyen, kini menjadi tirai tenun dengan motif seni kontemporer yang segar,” ujar Ketua Tim Peneliti, Dr. Sherly de Yong (16/12/2025).

Produk window blind tenun bambu ini dibanderol mulai Rp150 ribu untuk ukuran 45 x 90 cm dan bersifat custom. Meski prosesnya memakan waktu—karena menuntut ketelitian tinggi—kualitas dan karakter alami menjadi nilai utama.
Dengan karakter lurus, kaku, dan semi-transparan, tenun bambu Penggaron dinilai potensial menjembatani tradisi dan kebutuhan interior modern. “Inovasi ini membuka peluang pasar baru dan menawarkan solusi dekorasi etnik yang relevan dengan rumah masa kini,” pungkas Sherly. (Al)


