Surabaya, Nawacita.co – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf membantah dengan tegas soal kisruh internal terhadap desakan penurunan terhadapnya.
“Tidak ada alasan bagi saya untuk mundur,” tegasnya usai menggelar pertemuan dengan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, Minggu (23/11/2025).
Kiai yang akrab disapa Gus Yahya ini mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut digelar untuk memberikan penjelasan terkait dinamika organisasi yang belakangan menjadi pembicaraan publik.
“Alhamdulillah malam ini saya bertemu dengan PWNU dari seluruh Indonesia. Saya menjelaskan apa yang berlangsung dalam beberapa hari ini. Mereka bisa mendapatkan pemahaman yang utuh tentang semua yang terjadi,” jelasnya.
Terkait isu yang mengaitkannya dengan kelompok tertentu, termasuk tudingan terafiliasi Zionis, Gus Yahya menegaskan bahwa kunjungannya ke Israel pada 2018 dilakukan justru untuk memperjuangkan kepentingan Palestina.
Baca Juga: NU Batasi Masa Jabatan Ketum PBNU Maksimal 2 Periode
“Saya bertemu Netanyahu dan Presiden Israel waktu itu. Tapi seluruh forum yang saya hadiri, saya tegaskan bahwa saya datang demi Palestina. Itu bisa dilihat rekam jejaknya diberbagai unggahan,” tegasnya.
Gus Yahya mengaku telah melakukan pertemuan dengan sejumlah jajaran Syuriah. Banyak di antara mereka, katanya, menyesali miskomunikasi yang terjadi akibat informasi awal yang tidak utuh.
“Insya Allah dalam waktu dekat dapat diwujudkan pertemuan para kiai sepuh, agar ada suara moral yang mendorong jalan keluar yang maslahat,” katanya.
Gus Yahya menyatakan keyakinannya bahwa NU sebagai organisasi besar akan mampu melalui setiap dinamika dengan baik.
“NU ini sudah tua, sudah mengalami berbagai gelombang sejarah. Saya optimis, insya Allah ditemukan jalan keluar terbaik untuk kemaslahatan bersama, bagi NU, warga, bangsa, dan negara,” pungkas Gus Yahya.
Reporter: Alus Tri


