Heboh BBM Baru Bobibos yang Diklaim RON 98, Begini Komentar Bahlil
JAKARTA, Nawacita – Heboh BBM Baru Bobibos, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tak berkomentar banyak terkait munculnya produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru bernama Bobibos yang diklaim RON 98.
Bahlil hanya mengatakan saat ini Kementerian ESDM tengah mempelajari produk BBM baru tersebut. “Kita pelajari dulu ya, kita pelajari dulu,” kata Bahlil usai rapat dengan Komisi XII DPR, di Gedung DPR Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengapresiasi inovasi yang dilakukan berbagai pihak dalam menghadirkan BBM ramah lingkungan.
Baca Juga: Indonesia Bakal Punya BBM Baru di 2026, Sudah Masuk Uji Coba Tahap Keempat
Namun, Laode menegaskan produk BBM dikatakan layak beredar di masyarakat membutuhkan waktu dan tahapan yang cukup panjang.
“Saya tidak berani menyebut nama dan lain-lain, tapi tidak mengurangi apresiasi saya terhadap inovasi anak bangsa. Tapi seperti yang saya jelaskan, untuk menguji suatu BBM lalu menjadi bahan bakar, itu minimal 8 bulan, baru kita putuskan apakah ini layak atau tidak,” ujar Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025).

Laode juga merespons soal BBM tersebut diklaim mendapatkan sertifikat dari Lemigas Kementerian ESDM. Menurut Laode sejauh ini baru mengajukan usulan uji laboratorium. Hasilnya pun belum dapat dipublikasikan.
“Jadi gini, mereka mengusulkan uji di laboratorium kami. Tapi kan hasil ujinya kan ini masih secret agreement, maksudnya masih tertutup ya. Saya belum bisa menyampaikan tersebut,” katanya.
“Dan kalau minta uji berarti kan hasilnya laporan hasil uji, bukan sertifikasi ya. Ini saya perlu luruskan, biar tidak terjadi simpang siur. Kemarin saya juga dapat, oh sudah disertifikasi. Saya luruskan di sini bahwa ini belum disertifikasi,” sambung Laode.
Mengenal Bobibos
Bobibos sendiri merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!
Produk ini dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group) setelah riset selama sekitar 10 tahun oleh pendirinya, M. Ikhlas Thamrin, bersama tim riset.
Bobibos diperkenalkan pada Minggu, 2 November 2025, di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor. Produk ini disebut memanfaatkan tanaman yang dapat tumbuh di banyak wilayah Indonesia, termasuk lahan pertanian.
Ikhlas menyampaikan bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan Bobibos memiliki nilai RON mendekati 98, serta diklaim lebih efisien dibanding BBM berbasis solar pada umumnya dengan harga yang lebih terjangkau.
“Karena menyangkut hajat hidup orang banyak, kami tengah berkonsultasi dengan pemerintah agar sesuai aturan sebelum diproduksi massal dan dipasarkan. Bobibos kami hadirkan sebagai solusi energi rakyat: lebih murah, menekan polusi, mengurangi impor, dan memberi manfaat kembali ke masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Bobibos hadir dalam dua varian bahan bakar, yakni:
-
Bobibos Merah, khusus untuk mesin diesel (setara solar).
-
Bobibos Putih, untuk mesin bensin (setara RON 98).
Produk ini diklaim lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, dengan emisi pembakaran mendekati nol berdasarkan hasil uji laboratorium selama lima tahun riset insentif.
Selain itu, tingkat oktan Bobibos mendekati RON 98, sekelas bahan bakar premium milik Pertamina, namun dengan harga hanya sepertiga dari BBM sejenis. Bobibos juga diklaim mampu memberikan jarak tempuh lebih jauh dan hasil pembakaran yang lebih bersih dibanding solar konvensional.
Pengembangan Bobibos sendiri telah dimulai sejak tahun 2007, dengan riset intensif selama hampir satu dekade sebelum akhirnya siap diluncurkan ke publik.
Dengan inovasi ini, Bobibos diharapkan menjadi solusi nyata untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil sekaligus mendorong transisi menuju energi bersih berbasis potensi alam lokal.
dtkjrpatnws.


