Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIMPemkot Surabaya Gelar Seminar, Untuk Cegah Toxic Parenting dan Tekan Angka Perceraian...

Pemkot Surabaya Gelar Seminar, Untuk Cegah Toxic Parenting dan Tekan Angka Perceraian ASN

Pemkot Surabaya Gelar Seminar, Untuk Cegah Toxic Parenting dan Tekan Angka Perceraian ASN

Surabaya, Nawacita | Sebagai langkah untuk menekan angka perceraian di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar seminar bertajuk “Merawat Cinta Kasih Keluarga, Cegah Toxic Parenting” yang digelar di Empire Palace, Kamis (30/10/2025).

Seminar tersebut dihadiri ratusan pegawai ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, serta menghadirkan narasumber ternama yakni, Medical Doctor dan Konsultan Keluarga, dr. Aisah Dahlan.

“Melalui inisiasi Bunda Literasi, hari ini kita dapat mengundang Ibu dr. Aisah Dahlan. Fokus utamanya adalah bagaimana kita bisa saling menghormati antara suami dan istri dalam konteks mencegah toxic parenting,” ucap Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.

- Advertisement -

Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya serius Pemkot Surabaya untuk menekan kasus perceraian. Selain itu harapannya dengan seminar tersebut para ASN dapat menjadi orang tua bisa menjadi teladan.

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Surabaya Gelar Upacara hingga Beri Apresiasi ke Pemuda Berprestasi

“Mengingat rutinitas padat para pegawai Pemkot, termasuk guru, kekuatan pondasi agama dan keharmonisan keluarga harus ditingkatkan. Kuncinya adalah komunikasi yang baik antara suami dan istri. Keluarga harus menjadi contoh, sebab anak yang hidup dalam celaan akan sering mencaci, sementara anak di lingkungan suportif akan memiliki kepercayaan diri,” jelasnya.

Selain menyelenggarakan seminar, Pemkot Surabaya menyediakan konseling tatap muka dan juga memfasilitasi konsultasi melalui aplikasi atau web digital. Konseling secara digital diciptakan untuk memfasilitasi ASN yang ragu untuk berkonsultasi secara tatap muka.

“Pemkot telah menyiapkan tim psikologi di bawah koordinasi DP3A-PPKB. Kami juga memfasilitasi konsultasi melalui aplikasi atau web digital,” ujarnya.

Sementara itu, Bunda Literasi Kota Surabaya, Rini Indriyani, menekankan pentingnya para orang tua untuk menjadi contoh bagi anak-anak.

“Sebelum memperlakukan anak dengan baik, kita harus menjadikan keluarga kita sebagai role model yang baik,” ungkap Rini.

Bunda Rini sapaan akrabnya, juga mengingatkan kepada para ASN perempuan yang hadir untuk tidak lupa memberikan perhatian cinta kasih kepada anak, iya mencontohkan, seperti mencium dan memeluk anak setiap hari, karena masa kecil anak adalah momen yang tidak akan terulang.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gandeng ITS Periksa Struktur Seluruh Bangunan Ponpes di Kota Pahlawan

Selain itu Bunda Rini juga berharap sikap saling menghormati antara suami dan istri menjadi fondasi utama menjalin rumah tangga yang harmonis.

“Meskipun banyak perempuan bekerja dan ada kemungkinan pendapatan istri lebih besar, sebagai seorang istri, kita harus tetap menghormati suami, karena itulah komitmen dalam berumah tangga,” kata Bunda Rini.

“Ini adalah dorongan nyata untuk menekan angka perceraian di lingkungan Pemkot Surabaya,” imbuhnya.

Peran suami dan istri juga menjadi penting, dimana keduanya harus saling melengkapi, bukan bersaing. Bagi Rini, istri mungkin menjadi hati keluarga, tapi suami adalah tiangnya. Keseimbangan peran ayah dan ibu adalah kunci ketahanan keluarga.

“Mari terus belajar menjadi pasangan yang sadar, sabar, dan penuh cinta. Kekuatan keluarga terletak pada kemauan untuk belajar dan memperbaiki diri bersama, bukan pada kesempurnaan. Dari keluarga yang harmonis inilah akan lahir Surabaya Hebat yang berketahanan,” pungkasnya.

Reporter : Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru