Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJABARCuaca Panas Menyengat Tak Biasa Di Kota Bandung, Begini Kata BMKG

Cuaca Panas Menyengat Tak Biasa Di Kota Bandung, Begini Kata BMKG

Cuaca Panas Menyengat Tak Biasa Di Kota Bandung, Begini Kata BMKG

BANDUNG, Nawacita – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat, Stasiun Geofisika Bandung membeberkan penjelasan soal fenomena cuaca panas yang cukup menyengat di Kota Bandung hampir satu pekan terakhir.

Kepala BMKG Jawa Barat, Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa saat ini suhu panas di Kota Bandung tercatat mencapai 31 hingga 35 derajat celcius. Suhu tersebut lebih panas dibandingkan dengan bulan September kemarin.

“Saat ini di Bulan Oktober tercatat 31 – 35° C. Suhu maksimum siang hari di bulan Oktober ini lebih panas dibandingkan dengan bulan September,” kata Ayu saat dikonfirmasi via aplikasi obrolan WhatsApp pada Kamis (16/10/2025).

- Advertisement -

Ia menyebut bahwa sebetulnya fenomena panas matahari yang cukup menyengat ini tidak hanya terjadi di Kota Bandung namun juga terjadi di kota atau wilayah lain di Pulau Jawa.

“Terjadi di beberapa wilayah di pulau Jawa, jadi bukan di Bandung saja,” ucap dia.

Baca Juga: Suhu Panas Menyengat di Bandung Hampir Sepekan, Gerah Mencekam Sampai di Dalam Ruangan

Ia menjelaskan bahwa fenomena panas matahari yang menyengat dan tidak biasa itu disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah gerak semu matahari yang saat ini tengah bergerak ke arah selatan.

Sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan termasuk pulau Jawa berada tepat sejajar di bawah titik matahari.

“Disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya gerak semu harian matahari yang saat ini bergerak ke selatan,” jelas Ayu.

Hal itu diperparah dengan bergerak angin muson timur dari arah Australia yang membawa udara kering dan dingin. Hal itu menyebabkan sulitnya pembentukan awan dan membuat panas matahari sangat terasa di permukaan.

Panas juga diperparah dengan minimnya tutupan awan di wilayah yang menjadi jalur gerak semu matahari. Hal itu dikarenakan wilayah lainnya sudah masuk ke musim penghujan dan memiliki tutupan awan.

Maka titik sorot cahaya matahari menjadi terfokus di wilayah yang menjadi jalur gerak semu matahari. Dimana wilayah itu sulit terbentuk tutupan awan.

“Angin timur monsun australia yang membawa udara kering dan dingin serta minimnya tutupan awan sehingga panas matahari di siang hari diterima maksimum oleh permukaan bumi,” tutur dia.

Lebih lanjut, ia memprediksi bahwa hawa panas menyengat ini masih akan terus dirasakan warga Bandung hingga akhir Oktober.

“Diprediksi sampai dengan oktober masih terjadi cuaca yang dinamis panas di siang dan sore hari dan potensi hujan di malam hari,” beber Ayu.

Ia mengimbau agar masyarakat bisa menjaga kesehatan masing-masing di tengah cuaca panas yang cukup menyengat saat ini.

“Masyarakat masyarakat diimbau menjaga kesehatan dan waspada cuaca yang sedemikian cepat berubah dari pagi hari yang dingin, siang hari yang panas, dan sore/ malam hari yang masih berpotensi hujan, serta selalu mengupdate informasi cuaca dari laman resmi BMKG,” tandas dia.

(Niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru