Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJABARSuhu Panas Menyengat di Bandung Hampir Sepekan, Gerah Mencekam Sampai di Dalam...

Suhu Panas Menyengat di Bandung Hampir Sepekan, Gerah Mencekam Sampai di Dalam Ruangan

Suhu Panas Menyengat di Bandung Hampir Sepekan, Gerah Mencekam Sampai di Dalam Ruangan

BANDUNG, Nawacita – Suhu panas matahari yang cukup menyengat dirasakan warga Bandung hampir satu pekan ini khususnya pada siang hari.

Beberapa warga mengaku bahwa panas menyengat yang mereka rasakan lebih panas daripada biasanya. Terlebih sebelumnya suhu di Kota Bandung sendiri biasanya terasa cukup sejuk meski di siang hari.

Rangga (25), salah satu warga asal Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung mengaku bahwa panas yang dirasakan pada siang hari cukup berbeda.

- Advertisement -

“Memang belakangan ini dari hari kemarin pun saya merasakan bahwa tekanan suhu pada siang hari itu memang cukup signifikan panas sampai apa namanya biasanya Bandung itu adem, terutama di rumah, tapi ini panasnya beneran gitu,” kata Rangga saat diwawancarai di kawasan Gasibu Kota Bandung, Kamis (16/10/2025) siang.

Bahkan, ia menyebut rasa gerah akibat hawa panas sendiri masih terasa meski ia sudah berada di dalam rumah atau di dalam ruangan.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Bentuk Gaslah untuk Cegah Ancaman Gunungan Sampah

“Di rumah juga ngerasain jadi gerah. Padahal kan biasanya Bandung itu dingin kan?,” ucap dia.

Saking panasnya, Rangga sendiri sampai memilih tidur di lantai dan menghidupkan kipas angin di rumah dengan harapan udara di sekitarnya bisa sedikit sejuk.

“Kita nggak nyediain kipas maupun AC gitu dan nyatanya kemarin itu panas sampai udahlah nggak usah di kasur gitu ya kita tidur di lantai biar adem,” beber Rangga.

Menurut dia, panas yang cukup menyengat dan tidak biasa di Kota Bandung ini cukup mengganggu aktivitas khususnya aktivitas luar ruangan yang sering ia lakukan.

“Cukup, karena yang biasanya kita bisa keluar kemana-mana gitu ya nikmatin, Bandung, ini malah panasnya tuh nggak kondusif lah gitu,” papar dia.

Hal yang sama juga turut dirasakan oleh Yasril (25), seorang warga Kelurahan Lebakgede Kecamatan Coblong Kota Bandung. Ia mengungkapkan bahwa dirinya merasakan panas yang tidak biasa selama empat hari terakhir.

Menurut dia, hal itu cukup aneh mengingat seharusnya bulan Oktober ini sudah memasuki musim hujan.

“Ngerasain sih karena panasnya tuh kayak ngelekep aja gitu kan. Padahal yang saya tahu sekarang itu harusnya udah mulai musim ujan ya karena seminggu kemarin juga kan belakangan tuh setiap sore tuh hujan terus gitu. Malah sekarang justru di minggu ini malah panas terus siang tuh,” ungkap Yasril saat diwawancarai di Kawasan Taman Pramuka Kota Bandung, Kamis (16/10/2025).

Ia merasa bahwa hawa panas di siang hari selama hampir satu pekan terakhir ini rasanya cukup menyengat dan membuat badan lebih gerah bahkan menjadi sering berkeringat meski sudah mandi.

“Iya buat saya yang lumayan lama tinggal di Bandung ini panasnya udah kayak lebih dari biasanya ya panasnya tuh lebih nyengat dan kalau kata orang Sunda mah “Ngaheab” gitu. Kayaknya secara suhu juga udah naik ya dari biasanya,” cetus dia.

Bahkan, akibat panas menyengat di siang hari itu, kulitnya menjadi merah, kering seperti terbakar matahari. Bukan hanya dirinya, ia menyebut bahwa hal itu juga dirasakan oleh teman-temannya yang lain.

“Paling sih kulit kebakar sih biasanya ya karena beberapa rekan saya juga mengatakan minggu ini baru berjalan 4 hari pun teman-teman saya udah ngerasa banyak kulit yang kebakar, merah-merah gitu kan setiap rekan kerja siang terutama gitu kan tuh itu di lapak tangannya atau di punggung tangan ataupun di kakinya gitu,” tutur Yasril.

Selain kulit yang terbakar, perubahan cuaca dan suhu yang semakin panas di Kota Bandung juga membuat Yasril harus merubah penampilan dan aktivitas daripada biasanya. Jika biasanya ia memakai baju berlengan panjang setiap saat, kali ini ia hanya memakai baju lengan panjang ketika di luar ruangan untuk mencegah sengatan panas matahari.

Sementara di dalam ruangan ia memilih memakai baju pendek agar Jawa tidak terasa terlalu gerah dan meminimalisir keringat yang cukup banyak. Selain itu, penggunaan moisturizer dan pelembab kulit badan turut dilakukan oleh dirinya agar kulit tidak semakin terbakar oleh sengatan panas matahari.

“Ya seperti lebih menggunakan moisturizer kemudian sarung tangan, sunscreen seperti itu sih untuk mencegah panasnya supaya kulit kita yang gak jadi kemerah-merahan jadi alergi atau sensitif lah ya mungkin ya. Kalau misalnya kita pakai baju lengan panjang terus itu gerahnya yang minta ampun karena gerahnya itu sampai kayak bikin punggung gatel lah, ketusuk-tusuk keringetan,” tandas dia.

(Niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru