Dari Disertasi hingga Lifetime Achievement: Kiprah Prof. Rita Bangun Fondasi Ilmu Nyeri di Indonesia
SURABAYA, Nawacita – Dedikasi panjang Prof. Dr. Nancy Margarita Rehatta, dr., Sp.An-TI, Subsp.N.An.(K), Subsp.M.N.(K), dalam mengembangkan ilmu nyeri di Indonesia kembali mendapat apresiasi tertinggi.
Perjalanan Prof. Rita dalam bidang ini dimulai sejak 1999 melalui disertasi berjudul “Pengaruh Pendekatan Psikologis Prabedah terhadap Toleransi Nyeri dan Respon Ketahanan Imunologik Pasca Bedah.”
Penelitian tersebut menjadi tonggak penting di dunia medis Indonesia karena untuk pertama kalinya mengupas keterkaitan antara aspek psikologis dan fisiologis dalam persepsi nyeri.
“Ilmu nyeri fokus pada keterlibatan berbagai fungsi tubuh, termasuk otak dan sistem emosi, dalam timbulnya rasa nyeri,” jelasnya.
Hasil riset itu kemudian diakui secara resmi oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), yang memberikan Surat Tanda Registrasi (STR) dan izin praktik mandiri untuk bidang nyeri menandai pengakuan nasional terhadap disiplin baru dalam dunia kedokteran.
Sosoknya yang juga menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen (UK) Petra ini meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus dari Indonesian Society of Anaesthesiology & Pain Management (ISAPM), yakni Kategori Khusus atas Dedikasi pada Ilmu Nyeri dan Lifetime Achievement Award.
Menurut Prof. Rita, tantangan terbesar ke depan adalah mengubah cara pandang masyarakat dan tenaga medis bahwa nyeri bukan sekadar gejala, melainkan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan khusus.
“Jika nyeri sudah mengganggu kualitas hidup, misalnya menyebabkan gangguan tidur, maka harus ditangani oleh dokter ahli di bidang nyeri,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi tentang ilmu nyeri melalui workshop serta integrasi materi tersebut dalam kurikulum pendidikan kedokteran. (Al)