Sidoarjo, Nawacita.co – Tim SAR terus berupaya mengevakuasi korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Kepala Subdirektorat Pengerahan Potensi dan Pengendali Operasi Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia Basarnas, Emi Frizer menjelaskan bahwa pihaknya membagi evakuasi dalam tiga sektor.
“Jadi kami bagi tiga sektor ya. Ada A1, A2, dan A3, di mana A1 dan A2 di lower surface, A1 paling dekat dengan pintu masuk, dan A2 itu adalah berada di bagian belakang, yang menghadap tembok putri. Kemudian A3 nya adalah di top floor, kemudian yang di top floor sudah clear,” jelasnya di lokasi, Rabu (1/10/2025).
Basarnas memfokuskan target utama penyelamatan ialah pada korban yang berhasil dideteksi keberadaannya.
Baca Juga: Ini Penyebab di Balik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
“Target utama yang sedang kami kejar saat ini adalah ada 15 lokasi, di mana dari 15 lokasi ini, 8 berstatus hitam, 7 berstatus merah,” sebut Emi.
Ia menjelaskan arti dari kedua status, yang menjadi tanda bagi Basarnas.
“Hitam adalah kondisi di mana kami tidak menemukan tanda-tanda pasti kehidupan. Artinya pulse no, no sign, terus breath no sign, suhu tubuh juga sudah drop, terus kemudian tidak ada respon terhadap suara,” beber dia.
“Merah yang dia masih responsif. Dipanggil masih ada suara, masih ada nafas, masih ada nadi,” tambah Emi.
Hingga kini Basarnas masih terus mengupayakan evakuasi para korban yang terjebak di dalam reruntuhan bangunan.
Reporter : Rovallgio


