Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIMAirlangga Pribadi Ingatkan Wacana Pilkada Tak Langsung Justru Perkuat Dominasi Elit Politik

Airlangga Pribadi Ingatkan Wacana Pilkada Tak Langsung Justru Perkuat Dominasi Elit Politik

Airlangga Pribadi Ingatkan Wacana Pilkada Tak Langsung Justru Perkuat Dominasi Elit Politik

SURABAYA, Nawacita – Pendiri Center for Statecraft and Citizenship Studies (CSCS) Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman, menegaskan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung masih menjadi fondasi penting bagi demokrasi Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam Diskusi Publik bertema “Reformasi Demokrasi Elektoral Indonesia”, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, wacana untuk kembali ke Pilkada tidak langsung justru berpotensi melemahkan kedaulatan rakyat serta membuka ruang dominasi elit politik.

Airlangga juga menyoroti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pemilu nasional dan lokal. Keputusan tersebut, katanya, membuka ruang bagi penyegaran sistem demokrasi.

- Advertisement -

“Format Pilkada langsung memastikan kuasa rakyat tidak direduksi. Baik eksekutif maupun legislatif sama-sama dipilih rakyat sehingga tidak terjadi subordinasi salah satu lembaga,” tegasnya.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Hewan Unair Dikirim ke Sejumlah Wilayah Jatim, Ada Apa?

Dengan legitimasi langsung dari rakyat, eksekutif akan memiliki otoritas yang kuat dan tidak mudah terjebak dalam political capture oleh legislatif. Hal ini juga mendorong transparansi, akuntabilitas, serta efisiensi anggaran pembangunan.

Meski begitu, Airlangga mengakui masih ada tantangan serius, terutama dalam hal oligarki dan lemahnya demokrasi internal partai politik.

“Partai masih didominasi budaya maskulin, kaderisasi lemah, dan sering kali hanya melahirkan calon instan. Ini membuat ruang partisipasi publik, terutama perempuan dan kelompok marginal, terhambat,” katanya.

Dalam konteks representasi perempuan, Pilkada tidak langsung dinilai justru akan mempersempit kesempatan lahirnya pemimpin perempuan dari akar rumput. Sebaliknya, Pilkada langsung memberi ruang lebih luas bagi munculnya kandidat yang benar-benar mendapat legitimasi publik.

Airlangga menekankan bahwa Pilkada langsung harus dilihat bukan hanya sebagai mekanisme memilih pemimpin, tetapi sebagai instrumen memperkuat demokrasi substantif.

“Ini momentum untuk membangun demokrasi yang lebih sehat, transparan, akuntabel, dan partisipatif. Pilkada langsung memastikan keterlibatan rakyat, sekaligus mencegah kekuasaan dikuasai oleh elit semata,” pungkasnya. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru