Mahasiswa Kedokteran Hewan Unair Dikirim ke Sejumlah Wilayah Jatim, Ada Apa?
SURABAYA, Nawacita – Mahasiswa Kedokteran Hewan Unair, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) kembali menggelar program Belajar Bersama Komunitas (BBK) yang Berdampak. Sebanyak 205 mahasiswa semester tujuh diterjunkan langsung ke 10 daerah di Jawa Timur untuk mengimplementasikan ilmu teoretis yang mereka dapatkan di perkuliahan.
Dekan FKH Unair, Prof. Dr. Lilik Maslachah, drh., M.Kes menyatakan bahwa program ini wajib diikuti mahasiswa semester tujuh sebagai bagian dari kurikulum mereka. Tujuannya, mengimplementasikan teori yang telah dipelajari dengan pengalaman praktis di lapangan, sehingga mahasiswa bisa lebih adaptif, profesional, dan siap memasuki dunia kerja.
“Targetnya, mahasiswa mampu mengimplementasikan teoretik dengan pengalaman di lapangan, sehingga dua-duanya dapat untuk menghasilkan lulusan kita yang adaptif, profesional, dan siap untuk di dunia kerja,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Baca Juga: FK UNAIR Terjun Langsung Tangani KLB Campak di Sumenep
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 20-24 orang. Mereka akan menjalani tiga bulan kegiatan di lapangan, termasuk satu bulan setengah di wahana hewan besar (peternakan) dan satu bulan setengah di wahana hewan kecil (klinik hewan).
Lokasi BBK tersebar di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur, antara lain Lumajang, Kediri, Magetan, Surabaya, Madiun, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Selama di lapangan, mahasiswa akan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan dan dosen dari FKH.
Materi yang dipelajari mencakup penanganan hewan kecil di klinik serta penanganan hewan besar di peternakan. Mereka akan mendalami kesehatan, reproduksi, produksi, hingga public health. “Semua dipelajari langsung, teoretik dapat, lapangan juga dapat,” tambah Lilik.
Sebelum diberangkatkan, mahasiswa telah dibekali dengan matrikulasi dan dasar-dasar ilmu yang cukup. Hal ini membuat mereka siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
“Ini adalah semester terakhir, anak-anak bisa mengimplementasikan ilmunya, juga ada matrikulasi dunia, kemudian bisa diterjunkan untuk aplikasi di luar,” jelas Lilik.
Salah satu mahasiswa peserta BBK, Meyrizza Firmanin mengatakan ia dan kelompoknya siap berangkat ke Nganjuk. Mereka telah melakukan survei dan mempersiapkan peralatan. Di Nganjuk, mereka akan ditempatkan di peternakan dan klinik hewan kecil.
“Untuk di Nganjuk sendiri itu ada dua penempatan, di Kecamatan Tanjung Anam sama di Nganjuk Kotanya. Harapannya nanti, mungkin secara soft skill ya, yang pasti kita bisa lebih matang dalam menghadapi nanti dunia koas atau ketika PPDH,” pungkasnya.
brjtmnws.


