Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJABARMenkes Sebut Kasus Kematian Raya Akibat Cacingan Jadi Alarm Pemerintah untuk Evaluasi...

Menkes Sebut Kasus Kematian Raya Akibat Cacingan Jadi Alarm Pemerintah untuk Evaluasi Layanan Kesehatan

Menkes Sebut Kasus Kematian Raya Akibat Cacingan Jadi Alarm Pemerintah untuk Evaluasi Layanan Kesehatan

BANDUNG, Nawacita – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan terkait Kasus Kematian Raya, seorang bocah berusia empat tahun asal Desa Caniaga Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi akibat tubuhnya digerogoti cacing gelang atau biasa disebut cacingan.

Menurut Budi, kasus tersebut memperlihatkan adanya ketimpangan pelayanan kesehatan antara wilayah kota-kota besar dengan wilayah pelosok atau terpencil. Ia menilai bahwa kualitas pelayanan kesehatan antara dua kategori wilayah tersebut sangat jauh berbeda.

“Yang pertama, ya kita sedih sih melihat bahwa masih banyak masyarakat kita yang memerlukan layanan kesehatan yang baik. Perbedaan antara kualitas kesehatan di kota-kota besar dan di daerah-daerah terpencil itu masih sangat jauh,” ungkap Budi saat ditemui di Kampus Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur Bandung pada Jumat (22/8/2025) petang.

- Advertisement -

Baca Juga: Kisah Raya Balita dengan Cacing di Seluruh Tubuh, Kondisi Keluarga Miskin hingga Ortu ODGJ

Ia mengatakan bahwa kasus Raya menjadi alarm atau pengingat bagi pemerintah pelayanan kesehatan di setiap wilayah yang perlu dievaluasi. Evaluasi tersebut berupa hadirnya para tenaga kesehatan untuk mendata, melayani dan memastikan kondisi kesehatan masyarakat di setiap wilayah khususnya wilayah terpencil.

“kasus ini menjadi kayak alarm buat kita untuk memastikan bahwa nggak usah jauh-jauh lah yang di Jawa Barat aja yang deket. Di daerah-daerah seperti tersebut, kita mau pastikan dari sisi kesehatan, seluruh Dinas Kesehatan turun sampai ke Puskesmas kita bisa melihat, kalau ada gejala-gejala cacingan, satu orang anak saja, itu artinya kan tidak bersih. Itu segera dikasih obat cacing,” kata dia.

Budi mengaku bahwa dirinya sangat sedih mendengar kasus Raya yang viral di media sosial. Apalagi Kematian Raya disebabkan tubuhnya dipenuhi dan digerogoti oleh cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan (Ascariasis). Pasalnya, obat cacing sendiri tergolong obat dengan harga murah dan tersedia dalam jumlah banyak di setiap Puskesmas.

“Obat cacing itu murah, ada di Puskesmas, diberikan sekali, itu memberikan dampak yang sangat baik. Itu yang kita pastikan,” ucap Budi.

Meski cacingan menjadi salah satu penyebab kematian Raya, namun Budi menjelaskan bahwa itu bukanlah penyebab utama. Penyebab utama meninggalnya Raya karena diduga mengalami infeksi meningitis atau Tuberculosis (TBC). Dugaan tersebut muncul karena Raya sudah mengalami batuk berdahak selama tiga bulan berturut-turut. Sehingga tubuhnya menjadi lemah dan memudahkan bakteri untuk menyebar dalam tubuhnya.

“Yang kedua, yang bersangkutan meninggal bukan karena cacingnya. Yang bersangkutan meninggalnya karena infeksi. Infeksinya kita duga bisa karena meningitis, ini masih dugaan, bisa juga karena TBC,” jelas dia.

Lebih lanjut, ia juga mendorong agar pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bisa lebih diperluas ke wilayah wilayah terpencil. Hal itu dilakukan guna meminimalisir adanya kasus serupa di berbagai wilayah khususnya di Jawa Barat. Dengan adanya CKG, maka kondisi kesehatan masyarakat bisa diketahui dan diobati sejak dini sebelum penyakit tersebut menjadi lebih parah.

“Nah untuk itu kita memastikan di Cek Kesehatan Gratis ini kan nanti lagi jalan nih masif itu di cek tuh TBC, cacing itu nanti kita cek. Sehingga kalau ketahuan lebih dini, harusnya nggak kejadian seperti itu. Ini kan sudah sangat terlambat ya. Kalau itu ketahuan lebih dini, harusnya nggak usah sampai meninggal. Kan itu tadi, obat cacingnya itu sangat tersedia, sangat murah, sekali minum bisa beres, TBC itu kalau ketahuan, diobati, obatnya pun ampuh gitu, sembuh,” tutur Budi.

(Niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru