Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJABARMasih Ada Anak Putus Sekolah di Jabar, Dedi: Saya Mohon Maaf

Masih Ada Anak Putus Sekolah di Jabar, Dedi: Saya Mohon Maaf

Masih Ada Anak Putus Sekolah di Jabar, Dedi: Saya Mohon Maaf

Bandung, Nawacita – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memohon maaf kepada seluruh masyarakat karena masih banyak anak yang putus sekolah di Jawa Barat. Hal itu diungkapkan Dedi usai menjadi inspektur upacara HUT ke-80 RI di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (17/8/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar di 2025, terdapat 658.831 anak di Jawa Barat yang tidak bersekolah. Salah satu faktornya yakni persoalan ekonomi, sehingga banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak.

“Saya mohon maaf kalau masih ada anak yang putus sekolah SD, SMP, SMA atau SMK karena ketidakmampuan ekonomi,” ungkap Dedi.

- Advertisement -

Menurunnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah belum bisa mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang diproklamasikan 80 tahun silam. Sebab, kemerdekaan sendiri berarti harus bisa membebaskan masyarakat dengan hak-hak nya. Salah satunya adalah hak pendidikan.

Baca Juga: KDM: Kemerdekaan Harus Dipahami Negara Sebagai Pembebasan Masalah Masyarakat, Jabar Sudah Jadi Contoh

Ia menilai, kemerdekaan seharusnya diwujudkan dalam bentuk perlindungan terhadap seluruh rakyat dari berbagai persoalan mendasar seperti kemiskinan, kebodohan, dan keterbatasan akses terhadap pelayanan dasar.

“Artinya, semenjak negara ini diproklamasikan kemerdekaannya sampai hari ini, pemerintah yang menjalankan amanahnya belum bisa mewujudkan apa yang menjadi harapan dari kemerdekaan itu,” kata Dedi.

Dedi menegaskan, perlu adanya perubahan paradigma dalam membangun, terutama melalui transparansi dalam pengelolaan keuangan dan integrasi kebijakan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

“Seluruh ketidakmampuan itu harus diubah dengan paradigma membangun, yaitu transparansi pengelolaan keuangan. Saya meyakini, manakala kita terintegrasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota, maka seluruh problem itu selesai,” tutur dia.

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru