Jobdis, Inovasi Unesa yang Buka Pintu Peluang bagi Penyandang Disabilitas
Surabaya, Nawacita.co – Kabar menggembirakan datang dari tim dosen kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berjuluk “Rumah Para Juara” yang berhasil mengembangkan sebuah platform digital bernama Jobdis (Job for Disability), untuk memudahkan penyandang disabilitas dalam mengakses dunia kerja.
Guru besar disabilitas Unesa sekaligus penanggung jawab proyek, Budiyanto, menyampaikan Inisiatif yang awalnya dikembangkan dalam bentuk website ini kini telah hadir dalam versi aplikasi Android dan dapat diunduh langsung melalui Play Store. Aplikasi tersebut merupakan hasil kolaborasi dari Budiyanto, Ima Kurrotun Ainin, Shelly Andari, serta tim IT PIU Disability Innovation Center Unesa.
“Jobdis menjadi jembatan antara angkatan kerja disabilitas dan dunia usaha atau industri yang membutuhkan tenaga kerja dari kelompok berkebutuhan khusus,” ujar Prof. Budiyanto.
Baca Juga: Bukan Sekadar Angka, 333 Medali Antar Unesa Duduki Peringkat 6 Kampus Berprestasi Nasional
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi ini selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dalam regulasi tersebut, pemerintah dan sektor swasta diwajibkan memberi ruang kerja kepada penyandang disabilitas, minimal 1 hingga 2 persen dari total tenaga kerja.
“Dengan Jobdis, kami tidak hanya memudahkan penyandang disabilitas untuk mengakses pekerjaan, tetapi juga memudahkan industri dalam mencari sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambahnya.
Aplikasi ini hadir dengan berbagai fitur inklusif, seperti Job Application untuk melamar pekerjaan secara langsung, Career Counseling untuk memberikan bimbingan karier, serta layanan pemetaan potensi dan kepribadian pengguna. Melalui fitur ini, pengguna dapat mengetahui jenis pekerjaan yang paling sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
Peluncuran Jobdis merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Unesa dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif di era digital. Kolaborasi antara dunia pendidikan, teknologi, dan komunitas disabilitas ini diharapkan menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya dalam mewujudkan keadilan sosial di sektor ketenagakerjaan.
Reporter: Alus


