Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMSekilas Tentang ARTSUBS 2025, Ruang Lentur Bagi Para Seniman Menampilkan Karya Terbaiknya

Sekilas Tentang ARTSUBS 2025, Ruang Lentur Bagi Para Seniman Menampilkan Karya Terbaiknya

Sekilas Tentang ARTSUBS 2025, Ruang Lentur Bagi Para Seniman Menampilkan Karya Terbaiknya

SURABAYA, Nawacita – ARTSUBS 2025 kembali hadir dengan menampilkan karya-karya lebih dari 120 seniman, baik yang berusia muda hingga yang sudah bereputasi nasional maupun internasional.

Di edisi kedua, ARTSUBS hadir dengan  pendekatan yang menggabungkan atmosfer artists fair yang dinamis dengan kedalaman konsep ala biennale. Sebuah ruang yang lentur bagi praktik seni rupa kontemporer yang terus bergerak dan bereksperimen.

Resmi dibuka pada tanggal 2 Agustus hingga 7 September 2025, dan berlangsung di Balai Pemuda Surabaya. ARTSUBS dikuratori oleh Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto yang juga mengemban peran sebagai direktur artistik, di bawah kepemimpinan Rambat sebagai Direktur Utama.

- Advertisement -

Tema yang diusung pada ARTSUBS kali ini ialah Material Ways, atau Jalan Ragam Materi, yang merupakan sebuah upaya menghadirkan para seniman untuk menggunakan bahan dan medium sebagai bahasa, bukan hanya sebagai alat. Materialitas yang membentuk karya seni tersebut menjadi tanda bagi pergulatan seniman dengan zaman dan lingkungannya.

Dengan tema ini, ARTSUBS juga hendak menyajikan kekayaan seni rupa kontemporer Indonesia. Tak lagi dibatasi oleh lukisan dan patung, sejak pertengahan 1970-an di Indonesia, seni rupa mulai menjelajahi berbagai ruang kehidupan, menjadi semacam “anti-estetika”. Makna dan praktek seni rupa meluas dan mencair, bersaing dengan kebudayaan populer, bukan lagi terkurung oleh lingkaran “borjuis”.

Baca Juga: 4 Seniman Cilik Surabaya Harumkan Nama Indonesia dalam Ajang Seni Internasional di Bulgaria

Material Ways adalah juga sikap terhadap dunia pasca-industri, yaitu tentang bagaimana melihat dan memperlakukan kelimpahan materi dengan seni. Keragaman material dan medium yang digunakan para seniman menciptakan makna baru di tengah keseharian. Plastik, gelas, aneka bahan sintetik, hingga limbah dan video, bahkan kinerja AI—semuanya masuk ke dalam seni rupa kontemporer.

Tema Material Ways juga menunjukkan bahwa seni rupa kontemporer adalah perayaan akan keberagaman. Leburnya “seni rupa atas” dan “seni rupa bawah” mengganggu ragam seni rupa konvensional seperti seni lukis. Tapi, dengan begitu, seni lukis justru menjadi lebih hidup dan terbaharukan. Ia tetap menjadi medium yang penting bagi kita, karena ia sigap menyerap banyak gaya dan narasi di tengah luapan produk dan limbah industri.

“Tahun ini dengan persiapan yang lebih luar biasa, dengan tata pamer yang lebih keren, serta bisa menampung tiga kali lipat. Selama sebulan ini,  seharusnya bisa sampai mencapai 100 ribu pengunjung,” ucap Giring Ganesha Djumaryo, Wakil Menteri Kebudayaan, pada saat mengunjungi ARTSUBS.

Wakil Menteri Kebudayaan tersebut meyakini jumlah 100 ribu merupakan angka yang mampu dicapai, sebab ia meyakini daya tarik pengunjung ARTSUBS tidak hanya berasal dari warga Kota Surabaya saja, melainkan juga bagi warga kota bahkan provinsi lainnya pula.

“Saya rasa ini adalah event yang tahun depan, bahkan saya harap ini akan menjadi event sampai ratusan tahun di depan. Karena tidak hanya akan ada dampak buat ekonominya, tapi menginspirasi seniman-seniman baru dari seluruh Jawa Timur, apalagi Surabaya,” ujarnya.

“Buat masyarakat yang datang ke ARTSUBS, datang dengan positive thinking, datang dengan hati yang lapang, datang dengan kebahagiaan. Karena saya yakin ketika pulang. pasti jauh lebih bahagia,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat, yang turut hadir juga menyampaikan bahwa kehadiran ARTSUBS sejalan dengan visi-misi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“ARTSUBS ini merupakan event yang sangat dinantikan ya, karena warga Surabaya sekarang sudah mulai mengapresiasi seni, dan ini sejarah dengan visi atau misi kota Surabaya,

di mana Surabaya itu tidak hanya sebagai kota jasa dan perdagangan saja, namun ada “added value” di situ sebagai “urban tourism”. Sehingga event-event ini akan selalu diadakan secara rutin,” kata Irvan.

Irvan menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya memiliki tujuan menjadi kota yang mampu menjadi jujukan destinasi wisata.

“Karena urban tourism itu yang akan dikembangkan oleh pemerintah kota itu meliputi antara lain medical tourism, kemudian ecotourism, spot tourism, halal tourism, termasuk seni ini juga,” tuturnya.

“Ini yang diharapkan Surabaya tidak hanya sebagai kota jasa dan perdagangan, namun pariwisata, sehingga diharapkan masyarakat yang berkunjung dari luar Surabaya ke Surabaya ini,bisa stay lebih lama di Surabaya, menggerakan ekonomi kota Surabaya,” tutupnya.

Reporter : Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru