Bandung, Nawacita – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Men Imipas), Agus Andrianto melakukan kunjungan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Bandung, Kamis, 17 Juli 2025.
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengecek secara langsung kinerja dari jajaran Kantor Kewilayahan (Kanwil) Imigrasi maupun Kanwil Pemasyarakatan Jawa Barat pada periode semester satu tahun 2025.
“Ya, saya melaksanakan kunjungan ke lapas ini untuk mengecek kinerja yang dihasilkan oleh jajaran kanwil imigrasi maupun bermasyarakat periode satu bulan semester satu. Kami terima laporan terkait beberapa kegiatan yang mereka lakukan sekaligus masalah-masalah yang disampaikan kepada mereka,” jelasnya.
Didampingi Kepala Rutan Kelas I A Bandung, Pance Daniel, dirinya juga menyempatkan untuk makan siang bersama dengan warga binaan.
Momen makan siang bersama tersebut menjadi momen dirinya membuka ruang bagi para warga binaan untuk menunjukan hasil produksi dari pembinaan yang telah dijalani seperti produk makanan maupun karya seni.
“Dan juga kita dialog dengan warga binaan, dengan makan siang bersama mereka sekaligus menampung keluhan keluhan yang ternyata ada satu keluhan yang disampaikan terkait remisi yang telah kita sampaikan,” kata Agus.
Bahkan, dirinya membuka dialog dengan warga binaan untuk menampung aspirasi dan keluhan yang dirasakan. Khususnya keluhan dalam program remisi masa tahanan dasawarsa yang akan diberikan kepada warga binaan pada bulan Agustus 2025 mendatang.
Baca Juga: Menteri Imipas Kukuhkan 146 Petugas Imigrasi Pembina Desa Cegah TPPO dan TPPM
“Mudah-mudahan dengan program remisi yang dasawarsa ini bisa diberikan kepada mereka yang selama ini belum dapat, jika selama sepuluh tahun mereka tidak melakukan pelanggaran ia bisa mendapatkan remisi di 17 Agustus,” tegas dia.
Momen berkumpul dan makan bersama dengan warga binaan memberi kesan tersendiri bagi Agus. Menurutnya, hal tersebut menjadi simbol kesetaraan baik pegawai maupun warga binaan.
Terlebih, rutan sendiri harus bisa menjadi tempat bagi warga binaan untuk sadar atas apa yang diperbuatnya dengan cara yang humanis dan mengayomi.
“Mengingatkan kepada saya, juga para pegawai bahwa kita ini setara. Mereka ini, jangan ya mereka adalah yang mulia juga. Mereka adalah orang-orang yang seharusnya diberikan kesadaran, bahwa dia adalah insan yang mulia juga karena melalui proses seleksi alam dalam kandungannya. Ya semoga mereka bisa mengambil hikmah,” tutur Agus.
Ia berpesan kepada seluruh penjaga Rutan agar bisa memperlakukan dan melayani warga binaan dengan baik. Sebab Rutan sendiri menjadi tempat warga binaan untuk disadarkan agar nantinya bisa kembali bermasyarakat.
“Menjadi petugas yang baik artinya sebelum mereka memberikan pelayanan yang baik ya manusia itu seperti apa sih. Harusnya secara utuh manusia seperti apa. Sehingga dia bisa memperlakukan warga yang dilayani. Sebenarnya mereka, kita adalah pelayan mereka. Ya, mereka akan mendapatkan perlakuan seperti manusia juga dan mereka bisa kembali bermasyarakat,” ungkap Agus.
Selain itu, Agus juga menyempatkan diri untuk berkeliling melihat kebun anggur serta dapur sehat milik rutan, sebagai bagian dari program ketahanan pangan yang digagas oleh Rutan Kelas I A Bandung.
“Dan itu kita berikan arahan kepada mereka kemudian juga kita mengecek program ketahanan pangan yang dilakukan oleh lapas,” pungkas mantan Kabareskrim tersebut.
Reporter : Niko


