SMA-SMK Kekurangan Guru Inklusi, Komisi E Minta Solusi Cepat
Surabaya, Nawacita | Sejumlah SMA dan SMK Negeri di Jawa Timur mengalami kekurangan guru inklusi yang berdampak pada layanan pendidikan bagi siswa difabel. DPRD Jatim mendesak pemerintah segera membuka rekrutmen massal untuk mengisi kebutuhan tersebut.
Anggota komisi E DPRD Jawa Timur Imam Makruf mengatakan pihaknya berharap pemerintah menambah jumlah guru bagi siswa difabel atau inklusi di Jawa Timur dimana nantinya akan ditempatkan di SMA dan SMK yang dikelola oleh pemprov.
“Kendalanya sekarang ini SMA dan SMK kekurangan guru bagi siswa inklusi atau kebutuhan khusus. Disisi lain sekarang ini sekolah umum harus menerima siswa inklusi, ” jelas politisi Gerindra ini, Selasa (8/7/2025).
Imam Makruf mengatakan pendidikan inklusi merupakan hal penting untuk memastikan semua anak mendapatkan hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan.
Baca Juga: RPJMD Jatim Disetujui Jadi Perda Fokus Ketimpangan dan Kemiskinan
Menurut aktivis Ansor ini mengatakan rekrutmen massal perlu dilakukan untuk pemenuhan kuota tersebut.” Saat membuka lowongan PPPK tentunya bisa diarahkan untuk dialihkan dan di didik menjadi guru inklusi atau kebutuhan khusus” jelasnya.
Dengan penyediaan guru khusus inklusi tersebut, sambung dia, sebagai bukti kehadiran negara dalam penyelenggaraan pendidikan yang merata di Indonesia.
“Tugas pemerintah itu punya kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa termasuk bagi siswa inklusi atau kebutuhan khusus,” jelasnya pria asal Nganjuk ini.
Sambil menunggu proses rekrutmen tersebut, lanjut dia, sekolah-sekolah juga perlu didorong untuk lebih aktif dalam mencari solusi terkait kekurangan guru inklusi, misalnya dengan bekerja sama dengan pihak terkait atau lembaga pendidikan.
Sekedar diketahui,ada kekurangan guru inklusi di Jawa Timur. Hal ini menjadi perhatian karena sekolah-sekolah di Jawa Timur, terutama yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, membutuhkan guru khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). adv


