Mengenal Amaranth, Biji Kecil Kaya Gizi yang jadi Tren Kesehatan
Jakarta, Nawacita | Biji-bijian berukuran kecil dari sejenis tanaman bayam bernama amaranth kembali mencuri perhatian para ahli gizi dan penggemar gaya hidup sehat.
Meski ukurannya mungil, manfaat amaranth untuk kesehatan manusia ternyata sangat besar. Kandungan mineralnya yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, menjadikan biji bayam ini sebagai salah satu “superfood” yang patut dipertimbangkan dalam menu harian.
Amaranth adalah kelompok lebih dari 60 spesies biji-bijian berbeda yang telah dibudidayakan selama sekitar 8.000 tahun. Biji-bijian ini pernah dianggap sebagai makanan pokok dalam peradaban Inca, Maya, dan Aztec, dan dikenal sebagai pseudocereal, yaitu biji-bijian yang digunakan layaknya serealia seperti gandum atau beras.
Dr. Julieta M. Lopez-Martinez mengungkapkan bahwa “kandungan kalsium dan zat besi dalam amaranth cukup signifikan untuk membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko perubahan sel yang tidak sehat.”
Lebih dari sekadar sumber karbohidrat, amaranth mengandung berbagai asam amino esensial yang membantu berbagai fungsi tubuh. Biji ini juga mengandung vitamin A, magnesium, dan kalium yang semuanya berperan penting dalam menjaga jaringan tubuh tetap sehat dan mendukung nutrisi seimbang.
Baca Juga: Pakar Genetika Ungkap Manfaat Susu untuk Rambut, Ini Penjelasannya!
Satu cangkir (246 gram) amaranth matang mengandung nutrisi berikut:
- Kalori: 251
- Protein: 9,3 gram
- Karbohidrat: 46 gram
- Lemak: 5,2 gram
- Mangan: 105% dari RDI
- Magnesium: 40% dari RDI
- Fosfor: 36% dari RDI
- Zat besi: 29% dari RDI
- Selenium: 19% dari RDI
- Tembaga: 18% dari RDI
Amaranth mengandung banyak mangan, melebihi kebutuhan nutrisi harian hanya dalam satu porsi. Mangan sangat penting untuk fungsi otak dan diyakini melindungi terhadap kondisi neurologis tertentu.
Biji bayam ini juga kaya akan magnesium, nutrisi penting yang terlibat dalam hampir 300 reaksi dalam tubuh, termasuk sintesis DNA dan kontraksi otot.
Baca Juga: Daun Surga Kratom Mulai Diekspor ke Eropa, Apa Manfaat serta Khasiatnya
Selain itu, amaranth juga kaya akan fosfor, mineral yang penting untuk kesehatan tulang, serta kaya akan zat besi, yang membantu tubuh memproduksi darah.
Pentingnya menjaga kesehatan tulang semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Osteoporosis atau pengeroposan tulang menjadi momok bagi banyak orang lanjut usia. Dalam hal ini, kalsium menjadi kunci utama karena membantu menjaga kepadatan tulang.
Dengan kandungan kalsium yang tinggi, amaranth bisa menjadi tambahan penting dalam menu sehari-hari untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah kondisi seperti osteopenia, tahap awal sebelum tulang benar-benar kehilangan kepadatannya.
Dibandingkan dengan biji-bijian lain seperti gandum dan jagung, amaranth unggul karena memiliki kadar lisin yang lebih tinggi. Lisin adalah asam amino esensial yang membantu perbaikan jaringan dan penyerapan kalsium.
Biji ini juga memiliki kandungan zat besi dan magnesium yang lebih tinggi dibandingkan beras atau oat. Fakta ini menjadikan amaranth sebagai sumber protein yang lebih lengkap, terutama untuk mereka yang menghindari produk hewani atau sedang mencari alternatif sumber nutrisi nabati.
Salah satu kandungan unik dalam amaranth adalah squalene, minyak nabati yang berperan sebagai antioksidan. Squalene membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas — molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan berpotensi menyebabkan pertumbuhan sel abnormal.
Baca Juga: Khasiat Teh Oolong untuk Kesehatan, Cegah Kanker hingga Turunkan Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi rutin amaranth dapat memperkuat sistem imun dan mendukung mekanisme pertahanan alami tubuh.
Salah satu keunggulan lain dari amaranth adalah fleksibilitasnya dalam pengolahan. Biji ini bisa dimasukkan ke dalam sup, bubur sarapan, hingga salad. Rasanya yang lembut menjadikannya cocok untuk berbagai jenis masakan.
Bagi penderita penyakit celiac atau intoleransi gluten, amaranth bisa menjadi penyelamat. Karena bebas gluten secara alami, biji ini bisa digunakan dalam pembuatan roti, pancake, atau bahkan smoothies tanpa khawatir menimbulkan reaksi negatif pada pencernaan.
Untuk meningkatkan penyerapan mineralnya, para ahli menyarankan agar biji amaranth direndam atau dipanaskan terlebih dahulu guna mengurangi kadar phytate, senyawa yang dapat mengikat nutrisi dan menghambat penyerapannya.
Ada banyak cara mengonsumsi amaranth setiap hari. Kita bisa merebusnya sekitar 20 menit untuk dijadikan bubur, memanaskannya di wajan hingga meletup seperti popcorn, atau menggilingnya menjadi tepung sebagai bahan dasar kue bebas gluten.
Kandungan vitamin C, E, serta mineral penting lainnya membuat amaranth sangat cocok untuk mendukung daya tahan tubuh terhadap stres harian maupun penyakit musiman. kmps


